Renungan Harian 1 Desember 2020

Hari ini kita memperingati 2 orang kudus: beato Dionisius dan Redemptus. Dionisius lahir di Perancis pada tanggal 12 Des 1600. Ia anak seorang dokter yang sekaligus nakhoda kapal. Dia bertumbuh dalam kerendahan hati, iman yang teguh dan kerelaan untuk berkorban. Dia adalah imam ordo karmel, ditahbiskan tahun 1637.

Br Redemptus adalah mantan serdadu Portugis yang ditugaskan di Goa. Ia lahir dari keluarga petani miskin yang berpegang teguh pada tradisi kristiani. Dia adalah anggota ordo karmel.

Mereka berdua diutus ke Aceh. Mereka dibunuh oleh tentara kerajaan Aceh pada zaman Sultan Iskandar Tani tahun 1638. Mereka dibeatifikasi Paus Leo XIII pada tahun 1900.

Dalam Gal 2: 19-20, Paulus menyapa umatnya: “Saudara-saudari, aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.

Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Dalam injilnya (Mat 28: 16-20) Matius mewartakan:”Pada waktu itu, 11 murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.

Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, Dionisius dan Redemptus adalah 2 orang kudus yang berasal dari Eropa (=Perancis dan Portugal) dan dibunuh di Aceh. Mereka baru saja menginjakkan kaki mereka di Aceh, namun dituduh sebagai orang-orang yang merusak iman masyarakat setempat, karena beragama non islam.

Mereka sebagai orang asing berani pergi jauh dari negara mereka dan mau berkorban demi iman kepada Kristus. Bagaimana dengan kita pada zaman sekarang ini? Apa yg telah kita persembahkan kepada Kristus dan umat-Nya?

Dua, diwartakan Matius dalam injilnya: “11 murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.”

Bagaimana dengan kita? Apakah masih tetap ragu-ragu akan Dia meski telah dibaptis, menerima komuni, mendapat peneguhan lewat sakramen krisma? Hendaknya kita segera dan berani memutuskan untuk siap menjadi saksi Kristus bagi keluarga, komunitas, lingkungan kita. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *