Renungan Harian 21 November 2022

Hari ini kita memperingati Maria dipersembahkan kepada Allah. Bagaimana sejarahnya? Pada hari ini, 543 tahun yang lalu, gereja baru St Perawan Maria di dekat Yerusalem, diberkati. Melalui peristiwa ini, kita diingatkan akan sosok Perawan Maria yang diberkati Tuhan sejak awal hidupnya.

Oleh kuasa Roh Kudus, Maria mempersembahkan hidupnya kepada Allah secara sempurna dan menjadi Bunda Yesus. Ia sungguh berbahagia sebab telah mendengarkan dan melaksanakan sabda Allah dengan setia.

Dalam Why 14: 1-3.4b-5 dikisahkan: “Aku, Yohanes, melihat Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia 144 ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya. Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat.

Suara yang kudengar itu seperti bunyi para pemain kecapi yang memetik kecapinya. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari 144 ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan para perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan.

Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Lukas dalam injilnya (Luk 21: 1-4) mewartakan: “Pada suatu ketika, di bait Allah Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu.

Lalu Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.”

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, Maria diberkati Tuhan sejak awal hidupnya, dan mempersembahkan dirinya secara penuh oleh kuasa Roh Kudus.

Allah dalam kuasa-Nya bersama dengan Roh Kudus, mempunyai rencana besar demi keselamatan dan kabahagiaan umat-Nya. Ia memilih Maria untuk maksud itu. Pada masa ini pun Allah tetap melanjutkan rencana itu. Semoga kita pun bersedia untuk dipilih dan ambil bagian dalam rencana besar itu.

Dua, orang-orang kaya memasukkan derma banyak namun hanya sedikit nilainya, sedangkan janda miskin itu memberi derma jumlahnya sedikit, namun nilainya besar karena merupakan seluruh nafkahnya.

Tuhan melihat hati dan kualitas “persembahan diri” yang diwujudkan dalam bentuk derma (= benda persembahan), dan bukan “benda yang dipersembahkan). Persembahan diri bisa juga berupa doa, pengorbanan, senyum, dan kunjungan ke orang sakit. Melakukan pekerjaan-pekerjaan kecil di rumah pun dapat merupakan wujud persembahan diri.

Semoga kita tidak silau atau terbuai oleh banyaknya benda-benda persembahan, tetapi lebih memperhatikan dan menghidupkan “kualitas pribadi dari pemberi persembahan”. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *