
Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu St Yosafat. Beliau lahir di Ukraina, Rusia Selatan dengan nama Yohanes. Dia didorong orang tuanya untuk studi bidang perdagangan atau ekonomi tetapi malah memilih bidang kerohanian.
Tahun 1604 dia masuk biara dan memilih nama baru: Yosafat. Waktu itu ada skisma di Rusia sehingga muncullah Gereja Ortodoks. Dia sebagai imam Katolik berusaha untuk menjaga kesatuan gereja.
Dia mendirikan biara-biara dan sering berkotbah untuk menyatukan gereja berbahasa Yunani dan Latin, dan berkunjung untuk menyemangati mereka. Dia tanggal 12 November 1623 dibunuh karena kerasulannya itu.
Dalam Ef 4: 1-7. 11-13 Paulus menyapa umatnya: “Saudara-saudari, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasihati kamu supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar.
Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
Kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Dialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Yohanes dalam injilnya (Yoh 17: 20-26) mewartakan doa Yesus kepada Bapa-Nya: Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, Yosafat, dalam usia 19 tahun, telah mendirikan biara-biara dan menyemangati para imam untuk menjaga kesatuan Gereja yang berbahasa Yunani dan Latin.
Kalau bukan Tuhan yang bekerja, tidak mungkin orang muda seusia Yosafat, berani tampil di hadapan umum untuk menyatukan Gereja.
Mari kita mohon agar Tuhan mengutus orang muda di banyak bidang, khususnya bidang ekonomi, sosial dan komunikasi agar nilai-nilai dan martabat manusia tetap dijaga dan dipromosikan.
Dua, Yesus mendoakan para murid-Nya yang bekerja di dunia zaman sekarang ini. Semoga mereka tetap berjuang demi terwujudnya kerajaan Allah dan kesatuan seluruh umat beriman.
Kita juga mendoakan saudara-saudari yang bertugas untuk menjaga kesatuan bangsa dan negara, dan kebebasan dalam menjalankan ibadahnya sehingga kerukunan dan damai di alami di mana-mana. Amin.
Mgr Nico Adi MSC