Renungan Harian 10 November 2022

Hari ini secara nasional kita memperingati Hari Pahlawan. Bangsa Indonesia patut berterima kasih kepada para pahlawan bangsa yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi mempertahankan kedaulatan Negara Indonesia.

Secara gerejani kita memperingati 1 orang kudus: St Leo Agung (paus). Beliau lahir di Italia dari keluarga bangsawan yang kaya. Sebagai Paus beliau menghadapi pergolakan sekitar iman dan serangan dari bangsa-bangsa yang ingin menduduki Roma.

Beliau juga melawan bidaah Pelagianisme, Manicheisme, Priscilianisme dan Monofisitisme. Beliau berhasil mengalahkan Raja Atilla yang ingin menduduki Roma. Beliau wafat tanggal 10 November 461.

Dalam Sir 39: 6-11 dikisahkan: “Atas kehendak Tuhan yang besar, orang penuhi dengan roh pengertian. Lalu ia membualkan kata-kata yang bijak, dan memuji Tuhan dengan sembahyangnya. Dengan lurus nasihat dan ilmunya disampaikannya, dan dipikirkannya rahasia-rahasia hatinya.

Ia memperlihatkan ajaran dari wejangannya serta membanggakan Taurat Perjanjian Tuhan. Pengertiannya akan dipuji banyak orang, dan tidak pernah akan lenyap. Kenang-kenangan akan dia tidak akan terhapus, melainkan namanya akan hidup turun temurun.

Kebijaksanaannya akan diceritakan pelbagai bangsa, sedangkan jemaah mewartakan akui pujiannya. Jika lama hidupnya maka lebih dari seribu nama akan ditinggalkannya, dan jikalau wafat cukuplah juga baginya.

Matius dalam injilnya (Mat 16: 13-19) mewartakan: “Setelah tiba di daerah Kaisarea Filipi, Yesus bertanya kepada para murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.”

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.

Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, Negara Indonesia tetap berdiri (eksis) berkat perjuangan dan kerja keras putra-putri bangsa sebagai generasi penerus. Tugas untuk mempertahankan tamah air, eksistensi bangsa, dan nilai-nilai luhur bangsa belum selesai dan harus dilanjutkan terus.

Hendaknya semua warga bangsa menyadari hal ini dan setia dalam mengambil bagian untuk mengembangkan bangsa dan negara ini, terus-menerus.

Dua, kata Yesus kepada Petrus: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga”.

Bapa surgawi pada waktu itu menyatakan Yesus adalah Mesias, melalui mulut Petrus. Pada masa yang lain, pernyataan itu tentu saja bisa diucapkan melalui rasul, utusan atau orang lain. Dan pada masa kini, bisa disampaikan melalui orang itu atau orang ini atau melalui kita. Semoga kita rela untuk menjadi penyalur sabda/karunia Allah bagi sesama. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *