Oleh Aloys Budi Purnomo Pr
Bulan Oktober dalam tradisi Gereja Katolik disebut Bulan Rosario Suci. Umat Katolik di seluruh dunia diundang untuk merenungkan karya keselamatan Allah dalam setiap peristiwa Rosario Suci bersama Bunda Maria.
Pada tahun 2020 yang lalu, Rm. Martin Harun, OFM, Rm. Peter Kurniawan Subagyo, OMI, Rm. Ferry Sutrisna Wijaya, Pr, dan Rm. Al. Andang L. Binawan, SJ membantu umat Katolik Indonesia mempersembahkan Doa Rosario yang terhubung dengan Ensiklik Laudato Si’. Tema-tema permenungan untuk setiap peristiwa, dari Peristiwa Gembira hingga Peristiwa Mulia diambil dari ajaran Paus Fransiskus sebagaimana disampaikan melalui Ensiklik Laudato Si’.
Menurut hemat saya, tawaran tersebut sangatlah istimewa. Seraya mempersembahkan Doa Rosario Suci bersama Bunda Maria, umat Katolik diajak untuk merenungkan tema-tema penting tentang perawatan Bumi, rumah bersama, yang menjadi tema dasar Ensiklik Laudato Si’. Sambil berdoa Rosario, dengan menggunakan persembahan indah tersebut, umat Katolik juga diajak untuk belajar dan merenungkan tentang komitmen perawatan Bumi, rumah bersama sebagai tanda keselamatan dari Allah sendiri.
Pada dasarnya, setiap Doa Rosario merupakan doa dan permenungan atas karya keselamatan yang dikerjakan Bapa melalui Putra dalam Roh Kudus bersama Bunda Maria. Namun secara khusus, melalui Doa Rosario Laudato Si’, umat Katolik diajak untuk berdoa Rosario secara ekologis. Sambil berdoa Rosario Suci, umat mendaratkan karya keselamatan Allah pada relasinya dengan alam ciptaan dalam rangka keutuhan ciptaan dan kelestarian lingkungan hidup.
Sebagai contoh misalnya, pada peristiwa Gembira Pertama ditawarkan permenungan, “Mengikuti teladan Maria, setiap pengikut Kristus, yang pada dasarnya juga punya kehendak baik, diajak untuk terlibat dalam karya penebusan itu, memperbaiki hubungan manusia dan alam yang retak dan rusak. Meneladan Maria menjadi hamba berarti ikut aktif memelihara alam ciptaan-Nya, bukan menjadi penguasa yang hanya mengambil manfaat dan merusak bumi. … Di Indonesia ini, kita sungguh bersyukur atas kekayaan alam yang luar-biasa, meski sekarang banyak yang sudah rusak. Karena itu, mari kita mohon agar bisa menjadi ‘hamba Allah’ seperti Maria, berperan-serta “melindungi alam dan saudara-saudarinya yang paling rentan,” dan memelihara taman dunia” (Binawan, 2020:7).
Pada peristiwa Cahaya yang pertama misalnya ditawarkan renungan sebagai berikut: “Yesus dibaptis untuk menunjukkan kepada kita bahwa Ia pun mau mengikuti kehendak Allah
Bapa dalam hidup-Nya. Yesus adalah jalan yang perlu kita ikuti. Karena itu, pembaptisan Yesus juga mengingatkan kita akan pembaptisan kita, yang berarti janji dan niat untuk mengikuti jalan Yesus, jalan pertobatan dan kemudian mengikuti kehendak Bapa. Sudah cukup jelas bagi kita bahwa mengikuti kehendak Bapa antara lain ikut memelihara bumi sebagai rumah bersama” (Binawan, 2020:16).
Pada peristiwa Sedih yang pertama ditawarkan permenungan, “seperti juga Yesus yang merintih. Bumi merintih karena kerusakan yang kita timpakan dan lakukan kepadanya. Udara, tanah, dan air diracuni berbagai limbah dan polusi. Kita membuang sampah sembarangan. Lautan dan sungai sudah menjadi lautan dan sungai sampah. Planet bumi bahkan sudah menjadi planet plastik karena begitu banyaknya sampah plastik. Meneladan pada Yesus, kita diminta melakukan pertobatan batin yang mendalam, yang terwujud pada pertobatan ekologis” (Binawan, 2020:27).
Pada peristiwa Mulia kedua, renungan ditawarkan, “Mari kita mohon agar mampu merasakan kekuatan cinta dan harapan-Nya, terutama harapan yang bisa menguatkan kita menghadapi saat-saat sulit ini. Kita mohon harapan yang juga mendorong kita agar bisa bersaudara dengan semua ciptaan di atas bumi. Kita juga mohon agar mendapatkan cara-cara baru untuk mengelola bumi dan merawat kehidupan semua makhluk” (Binawan, 2020:39).
Begitulah dengan renungan-renungan tersebut saat kita berdoa Rosario Suci, kita menghayati dan mempersembahkan Rosario Ekologis demi perawatan Bumi, rumah bersama. Terpujilah Allah! Salam Peradaban Kasih Ekologis.
Salam INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan!