Mgr Dominikus Saku: Mari, kita sekalian yang merayakan Season of Creation juga membuka diri kita supaya dipenuhi kembali oleh cinta-Nya

Berikut ini adalah homili Ketua KKP PMP KWI Mgr Dominikus Saku pada Perayaan Ekaristi Penutupan Musim Penciptaan 2022, 4 Oktober 2022

Para Romo, Suster, Ibu, Bapak, Saudari dan Saudaraku peserta misa penutupan Season of Creation yang terkasih,

Dalam misa penutupan ini, kita diajak kembali oleh Tuhan untuk mengenakan hati Tuhan sendiri. Dia yang di dalam Santo Paulus memberikan tanda-tanda dari kemenangan. Kita semua mengetahui Santo Paulus sebagai murid dan utusan Allah diutus untuk pergi membawa kabar gembira bagi dunia. Dan dia membawa tanda dari kemenangan Tuhan berupa tubuhnya yang dia persembahkan untuk kemuliaan Tuhan. Dan dengan demikian, dia menjadikan tubuhnya sebagai lambang, sebagai tanda yang hidup dari hubungan yang terpulihkan dengan Allah.

Kita diajak pada malam hari ini untuk merenungkan hubungan kita yang seringkali retak dengan Allah. Tanda-tanda kemenangan Kristus, salib-Nya, perjuangan-Nya, hati-Nya yang lembut seringkali tidak kita hiraukan secukupnya. Alam menjadi rusak. Hidup kita menjadi porak poranda karena hati kita tidak cukup membawa cinta Tuhan untuk dunia ciptaan, untuk sesama kita, untuk seluruh ciptaan.

Melalui Santo Fransiskus dari Assisi, kita dipanggil untuk menarik diri, keluar dari kemegahan keluarga bangsawan dari Assisi di atas bukit menuju ke San Damiano di dataran. Dan bersama dengan 7 orang lainnya, mereka sungguh-sungguh menghayati suatu hidup yang ekstrem. Miskin dan hanya membawa tanda kehidupan Kristus di dalam dirinya.

Karena itu, kelompok Santo Fransiskus ini menjadi tanda dari pemulihan bumi. Mereka meinggalkan kemapanan, mereka meninggalkan semua yang memberi jaminan dan menyerahkan diri seutuhnya kepada Tuhan. Dan melalui mereka, alam ciptaan dipulihkan. Hidup kita dibawa kembali kepada Tuhan, dibawa sehingga hati kita menjadi lembut seperti ‘Hati-Ku’. Tuhan dengan hati-Nya mengajak kita untuk kembali. “Datanglah kepada-Ku, hai kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu!”

Seringkali bumi kita menjadi berat. Ada beban yang kita pikulkan di atas bumi. Semua yang kotor-kotor, semua yang sisa-sisa, semua yang berupa racun kita buang dan dipikul oleh bumi. Santo Fransiskus dari Assisi mengajak kita agar kita mengenakan hati Tuhan untuk membersihkan kembali bumi ini, bumi diri kita, bumi alam ciptaan dan bumi sebagai rumah bersama bagi semua makhluk.

Kita bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan memberikan kita inspirasi dan aspirasi tentang cinta-Nya yang dinyatakan kepada yang kecil. Orang-orang kecil yang tidak dianggap oleh dunia justru merekalah yang diangkat Tuhan untuk menjadi pembawa dan penerima janji keselamatan.

Mari, kita sekalian yang merayakan Season of Creation juga membuka diri kita supaya dipenuhi kembali oleh cinta-Nya. Dan dengan kekuatan itu, kita bisa berjuang untuk memulihkan dunia. Segala macam animasi untuk pelestarian lingkungan, pemberdayaan kehidupan hanya mungkin kita lakukan kalau kita membina hati kita, membina sikap kita, mengambil sikap seperti Allah yang senantiasa memperhatikan semua mulai dari yang terkecil sampai kepada semua mendapat perhatian. Inilah ajaran yang disampaikan Tuhan kepada kita.

Semoga melalui komunitas Laudato Si’ Indonesia, kita semua semakin terpanggil untuk membangun bumi Indonesia ini dengan lebih bertanggung jawab, membangun bumi ciptaan Allah ini menjadi rumah bersama untuk semua orang, dan dengan demikian hati kita tertata untuk menjadi seperti hati Allah sendiri yang mencintai semua ciptaan.

Santo Fransiskus dari Assisi, doakanlah kami!

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *