Hari ini merupakan hari peringatan wajib St Maria Ratu Rosario. Gelar ini bermula dari doa syukur umat Allah yang menang perang tahun 1571 di Lepanto, melawan pasukan Turki Ottoman yang menduduki wilayah mereka. St Pius V, menyatakan bahwa mereka berhasil mengalahkan musuh berkat bantuan Bunda Maria melalui doa rosario.
“Doa rosario adalah doa yang sangat injili” karena menggambarkan bagaimana Allah bekerja dalam sejarah keselamatan. Dalam doa ini direnungkan secara tertata keselamatan yang digenapi oleh Kristus: dari peristiwa di kandungan Maria, kelahiran, pelayanan, sampai pada sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya, serta lahirnya Gereja pada hari raya Pentakosta, dan Maria diangkat ke surga.
Dalam Kis 1: 12- 14 dikisahkan: “Pada waktu itu, kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang.
Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Lukas dalam injilnya (Luk 1: 26-38) mewartakan: “Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud. Nama perawan itu Maria.
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut, ketika mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Kata malaikat itu: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”
Tanya Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”
Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, doa rosario adalah doa yang sangat injili. Di sana digambarkan bagaimana Allah bekerja dalam sejarah keselamatan.
Betapa banyak rahmat yang dicurahkan kepada manusia, ketika kita berdoa rosario. Patutlah kita bersyukur diberi seorang ibu yang penuh rahmat dan bijaksana. Hendaknya syukur kita itu nyata dalam kata dan tindakan sehari-hari.
Dua, malaikat itu menegaskan: “Bagi Allah tidak ada yang mustahil”. Maria menjawab: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu”.
Maria sungguh-sungguh percaya bahwa Allah tidak berdusta dan apa yang dikatakan-Nya akan terlaksana, karena dirinya adalah orang yang suci, bijaksana dan tulus.
Hendaknya kita terus berusaha untuk hidup suci, bijaksana dan tulus sehingga banyak orang percaya kepada kita. Dengan cara itu, mereka percaya pula bahwa Allah hadir dan bekerja melalui diri kita. Amin.
Mgr Nico Adi MSC