Hari ini kita memperingati para martir dari Korea, St. Andreas Kim Taegon dan Paulus Chong Ha-sang. Gereja Korea sebenarnya dirintis oleh seorang awam yang baru pulang dari Beijing. Lima puluh tahun kemudian para misionaris dari Perancis melayani umat yang telah dikembangkan oleh kaum awam.
Iman yang dikembangkan oleh kaum awam itu benar-benar hidup dan mengakar di hati umat. Mereka begitu setia menjadi pengikut Kristus meski disiksa dan dibunuh. Di antara mereka yang dibunuh itu adalah Pastor Andreas Kim Taegon dan seorang awam Paulus Chong Ha-sang. Perkembangan Gereja di Korea bukan melulu tergantung pada para uskup dan imam, tetapi para semangat dan iman kaum awam.
Paulus dalam Gal 2: 19-20 menyapa umatnya: “Saudara-saudari, aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.
Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Matius dalam injilnya (Luk 28: 16-20) mewartakan: “Pada waktu itu kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.
Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, iman yang dihidupi dan dikembangkan oleh kaum awam itu, benar-benar hidup dan mengakar di hati umat..
Ternyata anugerah sebagai pewarta dan saksi iman bukan hanya diberikan Allah kepada kaum berjubah. Kaum awam bisa punya peranan penting untuk mengajar/meneguhkan dan menghantar umat kepada Allah.
Hendaknya kita memberikan dorongan dan peneguhan kepada kaum awam agar mereka tidak ragu-ragu untuk menjadi pelayan Tuhan atau saksi Kristus.
Dua, diwartakan oleh Matius peristiwa ini: “Yesus mendekati para murid-Nya dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”.
Dengan kuasa penuh Yesus mempercayakan tugas besar kepada para rasul, yaitu menjadikan semua bangsa menjadi murid-Nya, bukan untuk memperkaya diri sendiri, atau mencari popularitas.
Patutlah kita doakan agar mereka itu setia pada tugas perutusan dan murah hati, agar Allah semakin dikenal dan dicintai. Amin.
Mgr Nico Adi MSC