
Hari ini kita memperingati 1 orang kudus: St. Gregorius Agung. Beliau lahir dari keluarga bangsawan yang kaya raya tahun 540. Pada usia 33 tahun beliau telah menjadi Prefek Kota Roma, namun Tuhan memanggilnya untuk bekerja di kebun anggur-Nya. Tahun 586 dia dipilih menjadi Abas di biara St Andreas di Roma. Dia berjuang untuk membebaskan kaum budak belian.
Gregorius adalah Paus Pertama yang menyatakan dirinya sebagai Pemimpin Gereja Katolik sedunia, dan memimpin selama 14 tahun. Dia dikenal sebagai Paus yang masyur, negarawan, dan administrator ulung pada abad pertengahaan. Karena tulisan-tulisannya yang berbobot, dia diberi gelar Pujangga Gereja Latin. Dia menyebut dirinya Servus servorum Dei. Gelar ini tetap dipakai oleh Paus hingga saat ini. Gregorius wafat tahun 604.
Paulus dalam 2Kor 4: 1-2.5-7 menyapa umatnya: “Saudara-saudari, oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. Kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan. Kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.
Bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus. Allah yang telah berfirman: “Dari dalam gelap akan terbit terang!”, Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
Harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
Lukas dalam injilnya (Luk 22: 24-30) mewartakan: “Ketika itu, terjadilah pertengkaran di antara para murid Yesus, tentang siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka. Yesus berkata kepada mereka: “Raja-raja para bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung, tetapi kamu tidaklah demikian.
Yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan. Siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan?
Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan. Kamulah yang tetap tinggal bersama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami.
Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, Paus Gregorius adalah Paus Pertama yang menyatakan diri sebagai Gembala Gereja Katolik di seluruh dunia dan memimpin Gereja selama 14 tahun. Dan beliau menyebut diri sebagai “Servus servorum Dei” (Abdi dari antara para Abdi Allah). Gelar itu dipakai Paus sampai hari ini.
Kepemimpinan Paus sebagai Gembala Gereja Universal, sejak wafatnya Paus Gregorius, telah berlangsung lebih dari 1400 tahun. Kalau bukan karena bimbingan Roh Kudus, tidak mungkin hal itu terjadi dan bertahan sampai hari ini. Hendaknya kita bersyukur kepada Bapa, Putra dan Roh Kudus yang telah menyatukan umat-Nya dalam Gereja Katolik.
Dua, Yesus bersabda: “Aku ada di tengah-tengahmu sebagai pelayan”. Sabda itu Dia laksanakan juga secara tuntas dengan penuh ketaatan dan kerelaan seturut kehendak Bapa-Nya. Hendaknya kita pun meneladan jiwa dan semangat seorang pelayan atau hamba seperti jiwa Yesus sendiri. Amin.
Mgr Nico Adi MSC