Hari ini kita merayakan pesta St Bartolomeus. Dari pelbagai sumber, Bartolomeus adalah sahabat Fililus dan Yohanes. Dia bukan nelayan, tetapi seorang petani yang berasal dari kota Kana. Ayahnya bernama Tolmai yang berarti petani.
Dalam injil Yohanes, dia dikenal sebagai orang yang jujur dan tulus, bahkan oleh Yesus disebut orang Israel sejati. Bangsa Armenia menyebut dia sebagai rasul mereka. Dia mati sebagai martir pada pemerintahan raja Armenia yang bernama Astyages.
Dalam Wahyu 21: 9b-14 dikisahkan: “Aku, Yohanes, melihat, seorang malaikat datang kepadaku lalu berkata: “Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.”
Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.
Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.
Yohanes dalam injilnya (Yoh 1: 45-51) mewartakan: “Pada waktu itu Fiilipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Kata Natanael kepadanya: “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Kata Filipus: “Mari dan lihatlah!”
Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael: “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!”
Yesus menjawab: “Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar daripada itu.” Lalu kata Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia”.
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, Bartolomeus adalah anak Tolmai (= petani ) yang karena pembinaan ayahnya, keluarga masyarakatnya menjadi pribadi yang jujur dan tulus, malah disebut Yesus orang Israel sejati”.
Apa yang ditanam orangtua nyata buahnya dan dirasakan masyarakat: kejujuran, ketulusan dan kesejatiannya (kemurnian motivasi, kerja keras dan pengabdian, serta pengorbanannya).
Meski zaman sudah berubah dan teknologi makin canggih, pembinaan (penanaman nilai-nilai) dan pembentukan kepribadian, tidak bisa diambil alih oleh sarana itu. Dalam hal membentuk pribadi manusia, peran orangtua, tidak mengenal kata pensiun.
Dua, Setelah Bartolomeus menjawab: “Aku percaya”, Yesus menegaskan: “Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar daripada itu.”
Hadiah yang tak terduga bagi orang-orang yang percaya sungguh luar biasa. Semoga kita menjadi percaya bukan hanya karena “hadiahnya” besar tetapi karena kita pertama-tama, mencintai Allah, dan mau membawa kabar keselamatan kepada orang lain. Amin.
Mgr Nico Adi MSC