Renungan Harian 11 Agustus 2022

Hari ini kita memperingati satu orang kudus, St. Klara. Beliau lahir di Assisi, Italia pada tahun 1194. Meski anak orang kaya, ia tumbuh sebagai gadis yang bersahaja. Ia tertarik pada cara hidup Fransiskus Assisi, yang meninggalkan hartanya karena ikut Yesus.

Bersama adiknya Agnes, dia menerima jubah kasar dan hidup miskin sebagai tanda kesungguhan hatinya untuk ikut Yesus. Mereka tinggal di biara kecil San Damiano. Itulah permulaan dari serikat suster-suster miskin atau suster-suster Klaris. St Klara meninggal tanggal 11 Agustus 1253.

Paulus dalam Filipi 3:8-14 menyapa umatnya: “Saudara-saudara, segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.

Aku berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.

Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.

Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.

Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan. Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku. Aku berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Matius dalam Injilnya (Mat 19:27-29) mewartakan, pada waktu itu, Petrus bertanya kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?”

Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali 100 kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, Klara tertarik dengan cara hidup Fransiskus Assisi yang meninggalkan harta kekayaannya demi Kristus, dengan hidup miskin dan memakai jubah kasar.

Meninggalkan “kekayaan” (= orang tua, harta benda, cara hidup sesuai zamannya) karena mengikuti Kristus, ternyata mungkin untuk dijalani. Hidup dengan cara baru tampaknya sulit dan aneh, tetapi ketika dijalani ternyata mungkin.

Meninggalkan “kesenangan” (rokok, minuman tertentu, makanan, keinginan tertentu) dengan motivasi kuat karena Kristus dan mereka yang dicintai, pasti bisa.

Dua, setiap orang yang karena Kristus meninggalkan semuanya, akan mendapat 100 kali lipat. Janji Kristus itu bukan omong kosong. Telah terbukti berabad-abad lamanya bahwa apa yang dikatakan itu benar. Penulis juga mengalami punya banyak saudara-saudari, orang tua, kakak adik baik yang seiman mau pun yang tidak seiman karena mengikuti Yesus. Amin.

Mgr. Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *