Hari ini kita merayakan pesta 1 orang kudus yaitu Santo Laurensius, diakon dan martir.
Beliau adalah 1 dari antara 7 diakon agung yang membantu Sri Paus di Roma. Paus Sixtus II memberi tugas kepadanya sebagai pengurus harta kekayaan gereja. Ketika Paus ditangkap dan dipenjarakan, Laurensius tetap mendampingi beliau, sampai saat Paus dibunuh.
Laurensius kemudian dipaksa untuk menyerahkan harta kekayaan gereja oleh prefek kota Roma. Dia mengiyakan. Lalu dikumpulkannya orang-orang miskin dan membagikan harta itu kepada mereka. Kemudian dia menyerahkan mereka semua kepada penguasa dengan mengatakan inilah harta kekayaan gereja.
Penguasa Roma amat marah kepada Laurensius sehingga dia ditangkap dan dihukum berat dengan cara dipanggang hidup-hidup. Kasih dan kesetiaannya kepada Kristus membuat dia tetap membela orang-orang miskin.
Dalam 2Kor 9: 6-10 Paulus menyapa umatnya: “Saudara-saudari, camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Seperti ada tertulis: “Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya.”
Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.
Yohanes dalam injilnya (Yoh 12: 24-26) mewartakan, ketika itu, Yesus berkata kepada para murid-Nya: “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, Laurensius mengumpulkan orang-orang miskin dan membagikan harta kekayaan gereja kepada mereka, lalu menyerahkan mereka kepada penguasa kota.
Kuasa dan rahmat Allah bekerja secara istimewa pada diri Laurensius, sehingga dia punya kekuatan dan pengaruh yang begitu besar kepada umat Allah. Hendaknya kita percaya bahwa dalam keadaan sulit dan berat, Allah mengutus orang-orang-Nya untuk memimpin dan menggembalakan mereka.
Dua, Yesus bersabda: “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah”.
Sabda yang Dia ucapkan telah Dia laksanakan, bahkan sampai mati demi suatu kehidupan dan keselamatan kekal. Dia mati karena membela kehidupan bangsa manusia yang terbelenggu dosa.
Mati (= korban perasaan, waktu, pikiran, tenaga atau dana) karena membela kehidupan adalah mulia dan bermartabat. Semoga kita berani bertindak demikian. Amin.
Mgr Nico Adi MSC