
HARI MINGGU BIASA XVI
17 Juli 2022
Bacaan I : Kej 18: 1-10a
Bacaan II : Kol 1: 24-28
Bacaan Injil : Luk 10: 38-42
Beriman itu ramah tamah
Saya senang membaca dokumen Gereja yang ditulis oleh Bapa Suci Fransiskus, yang berjudul Evangelii Gaudium, Sukacita Injil. Kira-kira intinya adalah ajakan supaya sebagai pewarta kabar gembira, seorang pewarta haruslah dijiwai oleh hati yang gembira. Kegembiraan itu bukan sekadar kepura-puraan, melainlan lahir dari hati yang dipenuhi pengalaman akan kasih Allah. “Seorang pewarta Injil tidak pernah boleh seperti orang yang baru pulang dari pemakaman… Semoga dunia zaman kita, yang sedang mencari, kadangkala dengan kecemasan, kadangkala dengan harapan, mampu menerima kabar baik bukan dari para pelayan Injil yang murung, putus asa, tidak sabar atau kuatir, tetapi dari para pelayan Injil yang hidupnya semarak dengan semangat, yang telah menerima lebih dulu sukacita Kristus” (EG 10).
Beberapa dekade yang lalu, servicing bukanlah bagian dari cara penjualan. Yang penting barangnya ada dan berkualitas, sementara pembeli mengantre untuk mendapatkannya, cara pelayanan menjadi hal sekunder. Namun sekarang zamannya sudah berbeda. Barang yang sama ditawarkan oleh banyak penjual. Si pembeli memilih bukan hanya karena kriteria kualitas, ketersediaan, dan harga. Satu komponen lain adalah keramahtamahan. Kita tidak akan datang ke toko yang penjualnya merengut; ke restoran yang sambutannya kasar, ke bank yang tellernya tidak simpatik. Demikianlah Bapa Suci mengajak siapapun yang menjadi pewarta, haruslah menawarkan dengan kegembiraan, Injil Tuhan.
Kedua bacaan Kitab Suci hari ini mengajak kita membangun watak ramah-tamah kepada siapapun yang kita temui. Abraham menyambut tamu yang tidak dikenalnya dengan ‘grapyak’, penuh keramahtamahan. “Tuanku, jikalau aku mendapat kasih tuanku, singgahlah di kemah hambamu ini. Biarlah diambil sedikit air, basuhlah kaki Tuan dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini; biarlah hamba mengambil sepotong roti agar Tuan-tuan segar kembali” (Kej 18: 3-5). Dan keramahtamahan itu mendatangkan berkat. Tamu itu menyatakan bahwa pada kedatangan kedua kalinya nanti, akan didapati Abraham memperoleh anak dari Sarah istrinya. Dan Injil menceritakan tentang keramahtamahan Marta dan Maria menyambut Yesus yang berkunjung. Dengan cara masing-masing, Marta dan Maria menyambut tamu dengan sukacita.
Romo Agus Suryana Gunadi, Pr