
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, Benediktus sebagai pertapa yang saleh dan terkenal, diminta untuk memimpin biara lain yang ada di wilayah itu.
Kesalehannya yaitu relasinya yang mendalam dengan Allah yang buah-buahnya dirasakan oleh sesamanya, menghantar dia untuk memimpin biara. Menjadi pemimpin itu adalah anugerah Allah kepada orang-orang yang menghasilkan buah-buah untuk kehidupan, kedamaian dan kemanusiaan.
Menjadi pemimpin karena ambisi, nafsu kuasa, uang atau karena kecurangan, buah-buahnya yang sering muncul adalah kekecewaan, perselisihan dan kemalangan.
Dua, Yesus menegaskan: “Setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali 100 kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.
Sabda ini telah terbukti kebenarannya dan dialami oleh sekian banyak orang. Maka, kita yang mau mengalaminya, datanglah dan lakukan sabda Yesus itu. Ada banyak sekali pekerjaan atau peran yang akan dipercayakan kepada kita. Yesus yang menjanjikan itu tidak pernah mengecewakan. Amin.
Mgr Nico Adi MSC