Hari ini kita memperingati satu orang kudus yaitu St. Aloysius Gonzaga. Dia lahir di Mantua, Italia Utara tahun 1568 sebagai anak bangsawan. Meski masih remaja, dia merasakan bahwa gaya hidup di istana tidak cocok dengan suara hatinya.
Ia bercita-cita untuk hidup membiara, namun ditentang oleh keluarganya. Maka, dia dikirim ke Spanyol agar dapat melupakan cita-cita itu. Pada umur 17 tahun dia nekat masuk ke Serikat Jesus.
Kecerdasannya dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, membuat dia disegani oleh kawan-kawannya. Dia meninggal dalam usia 23 tahun ketika terlibat dalam pelayanan kepada para korban penyakit pes.
Yohanes dalam 1Yoh 5: 1-5 menyapa umatnya: ” Saudara-saudara, setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari Dia.
Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya.
Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain daripada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?
Matius dalam injilnya (Mat 22: 34-40) mewartakan sabda Yesus: “Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka. Lalu, seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”