Bersyukur Dianugerahi Masyarakat yang Berhati Tulus untuk Menjaga Kerukunan

“Kami berterima kasih kepada seluruh aparat pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat kota Semarang, yang telah menjaga kota Semarang sangat kondusif sehingga Perayaan Paskah dapat berjalan dengan baik dan diikuti banyak umat secara khidmat,” demikian Romo Eduardus Didik Chahyono SJ menyampaikan sambutan selamat datangnya dalam acara Silaturahmi Persaudaraan, di Plaza Perdamaian Santa Theresia, halaman Gereja Santa Theresia Semarang , Jumat, 22 April 2022 lalu.

Silaturahmi Persaudaraan ini diselenggarakan oleh Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Kevikepan Semarang. Romo Didik SJ, selaku ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Kevikepan Semarang sekaligus Pastor Kepala Paroki St Theresia Bongsari berharap silaturahmi ini dapat berlanjut dengan kunjungan ke komunitas agama-agama lain, penghayat kepercayaan serta mengunjungi pejabat pimpinan daerah.

Acara Silaturahmi Persaudaraan dihadiri tokoh agama Buddha, Hindu, Konghucu, Penghayat, Islam, Kristen Protestan, Katolik, komunitas Persaudaraan Lintas Agama (PELITA) Kota Semarang, Gusdurian dan warga RT 3 RW 9 Kelurahan Bojongsalaman.

Hadir juga dalam acara tersebut Vikaris Episkopal (Vikep) Semarang, Romo F.X. Sugiyana, Pr yang mengajak para peserta untuk menikmati kebersamaan yang indah tersebut. “Kita pantas bersyukur dianugerahi masyarakat yang berhati tulus untuk menjaga kerukunan sehingga saat ini kita bisa duduk bersama, saling mengenal dan berelasi baik satu dengan yang lain. Kebersamaan kita yang indah ini harapannya dapat menyebar ke berbagai tempat,” demikian ungkapnya.

Dalam Silaturahmi Persaudaraan tersebut, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Tengah, KH Taslim Syahlan berkesempatan menyampaikan refleksi dan tausiah. Taslim menyampaikan pesan bahwa puasa yang dijalankan umat Muslim merupakan latihan rohani yang dilakukan terus menerus. Dengan berpuasa, umat Muslim berlatih mengendalikan diri. Ia pun menjelaskannya dengan ilustrasi yang menarik.

“Ketika ada orang yang mengajak berkelahi, katakanlah kepada dia bahwa aku sedang berpuasa. Dengan mengatakan itu, dia berusaha menghindari terjadinya perkelahian dan menghentikan niat untuk berkelahi. Bukannya kemudian mengatakan, nanti saja berkelahinya setelah tidak berpuasa. Bila seperti itu, maka latihan pengendalian diri selama berpuasa tidak berdampak pada perubahan hidup,” katanya.

Taslim juga menyingung bahwa kebersamaan yang terjadi dalam Silaturahmi Persaudaraan ini merupakan bagian perwujudan iman Islam. “Allah telah menciptakan pria, wanita dan manusia yang berbeda suku dan bangsanya. Mereka diajak untuk saling mengenal lebih dalam satu dengan yang lain dan bekerja sama mengelola kehidupan yang dianugerahkan Allah dengan baik untuk kesejahteraan bersama,” ungkap Taslim.

Setelah mendengarkan tausiah, para peserta disuguhi takjil dan nasi kotak yang dapat dibawa pulang untuk buka puasa.

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *