Hari ini kita memperingati 2 orang kudus yakni Santo Sirilus dan Santo Metodius. Kakak beradik ini adalah para misionaris di Eropa Timur. Mereka menerjemahkan Kitab Suci dalam bahasa Slavia sehigga ajaran Kristus dapat mereka mengerti.
Paus Adrianus berterima kasih atas usaha mereka itu sehingga mengangkat mereka sebagai uskup. Sirilus wafat sebelum ditahbiskan sebagai uskup. Metodius ditahbiskan sebagai uskup dan wafat tahun 885. Tahun 1980 mereka diangkat sebagai Pelindung Eropa.
Di banyak belahan dunia, tanggal 14 Februari dijadikan sebagai Hari Valentine (= Hari Kasih Sayang). Semoga hal itu menjadi dorongan bagi setiap orang untuk saling mengasihi bukan hanya omong tentang kasih.
Paulus dalam Kis 13: 46-49 menyapa umatnya: ” Pada suatu hari Sabat, Paulus dan Barnabas berada di Antiokia. Dengan berani mrk berkata: “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.
Inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.”
Ketika mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu.
Lukas dalam injilnya ( Luk 10: 1-9) mewartakan: “Sekali peristiwa, Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan.
Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
Tinggallah di rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah.
Jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.
Hikmah yang dpt kita petik:
Satu, Sirilus dan Metodius adalah kakak beradik yang dipanggil menjadi misionaris di negeri orang (Eropa Timur). Meski peradaban dan transportasi belum lancar, fasilitas juga seadanya, toh mereka mau. Mengapa merek mau? Karena di Eropa Timur, Tuhan yang mengutus mereka juga ada di sana dan orang-orang di Timur juga layak untuk menerima kabar gembira.
Hendaknya orang-orang (= guru, dokter, perawat, pengusaha, pegawai, wiraswasta, dll.) zaman sekarang pun tetap ada yang mau dan rela diutus ke daerah-daerah yang belum terlayani agar keselamatan Tuhan sampai ke ujung bumi, bukan hanya mau diutus atau pergi ke kota atau/daerah-daerah yang sudah mapan dan fasilitasnya lengkap.
Dua, dicatat oleh Lukas: “Tuhan menunjuk 70 murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua untuk mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya”.
Tuhan membutuhkan banyak orang untuk menyiapkan kedatangan-Nya. Hendaknya kita pun turut ambil bagian dalam “merekrut” orang-orang berkualitas dan siap mengabdi agar dipilih Tuhan sebagai utusan-utusan-Nya. Amin.
Mgr Nico Adi MSC