Renungan Harian 25 September 2024

Dalam Ams 30: 5-9 diserukan: “Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung kepada-Nya. Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.

Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni: Jauhkanlah dariku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku, supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.

Lukas dalam injilnya (Luk 9: 1-6) mewartakan: “Ketika itu, Yesus memanggil 12 murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang.

Ia berkata kepada mereka: “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka.” Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, Kitab Amsal menceritakan keadaan umat yang amat menghormati firman Allah, sehingga dikatakan firman itu murni sebagaimana Allah sendiri. Selain itu, relasi mereka dengan Allah amat dekat sehingga berani minta apa saja yang mereka butuhkan. Kedekatan relasi baik secara manusiawi maupun secara rohani, akan memungkinkan orang untuk bertindak “jujur, rendah hati, setia dan mudah untuk mengungkapkan isi hatinya”.

Dua, sesudah memanggil para murid-Nya, Yesus mengajar/membina mereka, lalu memberikan kuasa (= kepercayaan dan karunia) kepada mereka, kemudian mengutus mereka, demi keselamatan umat manusia.

Yesus butuh orang yang cukup banyak, untuk meneruskan pelayanan-Nya. Dia melibatkan manusia untuk menolong sesamanya. Dia bukan orang yang single fighter ( pemain tunggal). Semoga kita pun demikian, diutus bersama dengan sesama dan bekerja sama dengan mereka, dan bukan bersaing atau bermusuhan. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *