Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu St. Bernardhus, Abas, yang lahir di Dijon – Perancis. Di bawah bimbingan St. Stefanus, Bernardus belajar Kitab Suci. Dia ditugaskan untuk mendirikan biara pertapaan yang baru bersama 12 rekannya. Biara ini berkembang di Eropa. Beliau digelari pujangga Gereja pada 1830.
Dalam Sir 15: 1-6 diserukan: “Orang yang takut akan Tuhan, dan yang melekat pada Taurat memperoleh kebijaksanaan. Seperti ibu, kebijaksanaan menjemput dia, dan bagaikan isteri yang masih perawan menyambutnya. Kebijaksanaan memberi dia makanan pengertian, dan memberi minum air kebijaksanaan.
Bersandar kepadanya orang tidaklah goncang, yang percaya kepadanya tidaklah dikecewakan. Kebijaksanaan meninggikan orang ke atas teman kawan, dan mulut orang dibuka olehnya di tengah-tengah jemaah. Orang mendapat kegembiraan dan puncak sukacita, dan kemasyhuran abadi diberikan kepadanya.
Yohanes dalam injilnya (Yoh 17: 20-26) mewartakan doa Yesus kepada Bapa-Nya: “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, apa yang dilakukan Bernardus: belajar Kitab Suci, melakukan tugas untuk mendirikan biara baru, dan membimbing rekan-rekannya sehingga biara itu berkembang, adalah tanda bahwa dia takut akan Allah.
“Takut akan Allah” bukan berarti bersikap pasif dan hanya menunggu pemberian saja. Dengan segenap hati, jiwa dan raga melakukan pekerjaan yang baik adalah wujudnya. Kita semua digugah dan diundang untuk melakukan hal itu setiap saat.
Dua, para pengikut Yesus pada waktu itu, dan saat ini yang didoakan Yesus ketika doa itu dibacakan, dijaga dan dibimbing agar tetap menjadi satu kawanan dengan satu Gembala. Semoga apa yang telah disatukan Yesus, janganlah dicerai-beraikan karena kekecewaan, dendam, kebencian yang membelit kita. Amin.
Mgr Nico Adi MSC