HARI MINGGU PASKAH VII
12 Mei 2024
Bacaan I : Kis 1: 15-17. 20a. 20c-26
Bacaan II : 1 Yoh 4: 11-16
Bacaan Injil : Yoh 17: 11b-19
Menjadi fungsionaris dan aktivis Gereja itu berkat
Di antara tugas yang paling memusingkan seorang romo paroki adalah ketika tiba saat pemilihan dewan pastoral atau fungsionaris yang baru, setelah masa tugas 3 tahunan selesai. Apalagi ditambah predikat ‘regenerasi’ atau melibatkan kaum muda. Kebanyakan komunitas gerejani mengeluh jika sudah berpikir tentang regenerasi. Jumlah umat dan mutu memang terbatas. Itu pun ditambah dengan sikap menghindar mereka yang sesungguhnya mampu mengemban tugas pelayanan itu. Akibatnya apa? Terpilihlah orang yang tidak kapabel untuk fungsi tertentu. Pertimbangannya apa? ‘Asal bukan saya’. Tentu ini bukanlah sikap orang yang beriman, bukan sikap pribadi kristen yang sesungguhnya telah mengalami penebusan oleh Tuhan. Mungkin pengalaman Gereja zaman para rasul bisa memberi pencerahan tentang ini.
Setelah kebangkitan Kristus, terbangunlah Gereja, yaitu komunitas-komunitas iman yang tersebar di mana-mana. Mereka dengan sukacita menghidupi iman. Iman adalah syukur karena telah memperoleh penebusan Tuhan. Seberapa besar rasa syukur itu setara dengan pengalaman penebusan oleh Allah. Anggota Gereja perdana berkobar dalam syukur, dan menyediakan diri untuk diutus. Oleh karena itu, yang mengambil bagian dalam perutusan bukan hanya mereka yang ‘saanane’, seadanya. Melainkan benar-benar pilihan yang bermutu. “Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya (Kis 1: 21-22). Memang dalam pedoman dasar dewan pastoral ada persyaratan tertentu yang diharapkan menjamin mutu seorang fungsionaris. Namun keadaan seringkali menentukan lain.
Kepada mereka yang sanggup mengemban tugas, Tuhan menyiapkan berkat khusus-Nya. “Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia.” (Yoh 17: 16-18). Banyak kesaksian dari mereka yang awalnya menolak penugasan, tetapi kemudian menyanggupkan diri, menemukan bahwa selebihnya Rahmat Tuhan lah yang bekerja dan memampukan dia. Dan buahnya adalah damai sejahtera bagi seseorang itu dan bahkan keluarga mereka.
Romo F.X. Agus Suryana Gunadi, Pr