Hari ini adalah hari pertama Idul Fitri bagi saudara-saudari kita umat Muslim. Semoga mereka menerima berkat Allah yang maha murah dan maha bijaksana yang menyelami hati setiap orang.
Dalam Kis 5: 17-26 dikisahkan: “Pada waktu itu, mulailah Imam Besar dan para pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati. Mereka menangkap Petrus dan Yohanes, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota. Meski demikian, waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar.
Ia berkata: “Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.” Mereka mentaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ.
Sementara itu Imam Besar dan para pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil dua rasul itu dari penjara. Ketika datang ke penjara, para pejabat itu tidak menemukan 2 rasul itu di situ.
Lalu mereka kembali dan memberitahukan: “Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapihnya dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu, tetapi setelah kami membukanya, tidak seorang pun yang kami temukan di dalamnya.”
Ketika kepala pengawal Bait Allah dan para imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. Lalu datanglah seorang dan mendapatkan mereka dengan kabar: “Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah dan mereka mengajar orang banyak.”
Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah, lalu mengambil dua rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut, kalau-kalau orang banyak melempari mereka dengan batu.
Yohanes dalam injilnya (Yoh 3: 16-21) mewartakan sabda Yesus kepada para murid-Nya: “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
Barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak. Sebaliknya, barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, Allah berkuasa membebaskan 2 rasul yang memberikan kesaksian tentang kebangkitan Kristus dengan cara yang luar biasa dan tidak terduga.
Dia pun dapat melakukan hal-hal yang mengagumkan dalam diri para utusan-Nya pada masa sekarang. Semoga kita percaya akan hal itu dan siap untuk menjadi utusan-Nya.
Dua, Yesus menegaskan siapa yang melakukan apa yang benar, ia datang kepada terang dan hidup di dalam Allah.
Apa yang benar tidak usah yang muluk-muluk, yang bisa diviralkan dan populer. Membersihkan rumah, menyapa sesama, datang tepat waktu, menyatakan apa adanya, adalah contoh-contoh dari tindakan yang benar. Hendaknya kita melakukannya dengan gembira dan tulus. Amin.
Mgr Nico Adi MSC