
Hari ini adalah Hari Raya Pembaptisan Tuhan Yesus. Hari Raya ini mengakhiri masa natal dalam kalender liturgi. Pembaptisan-Nya oleh Yohanes merupakan awal dari seluruh karya dan pelayanan-Nya. Dia kemudian berkeliling dari desa ke desa, dari kota ke kota untuk mencari dan menyelamatkan domba-domba yang hilang.
Dalam Yes 55: 1 -11 dikisahkan beginilah firman Tuhan: “Hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!
Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.
Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.
Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi para bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa.
Sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, karena TUHAN, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau.
Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya. Baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.
Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. Dan seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Melalui 1Yoh 5: 1-9 Yohanes menyapa umatnya: “Saudara-saudara, setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.
Inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.
Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah? Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah.
Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Ada tiga yang memberi kesaksian yaitu Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu. Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat, sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.
Markus dalam injilnya (Mrk 1: 7-11) mewartakan kata-kata Yohanes kepada orang banyak di sungai Yordan: “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.”
Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mu lah Aku berkenan.”
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, dilukiskan oleh Yesaya, keadaan umat yang memprihatinkan: kehausan, kelaparan, dan mereka yang kaya, hidup dalam kekacauan.
Dalam keadaan yang demikian itu, Yesaya tampil dan mengingatkan mereka supaya berbalik dari kejahatannya dan mencari Tuhan.
Sebesar atau seberat apa pun dosa dan kesalahan manusia, bukanlah halangan bagi Allah untuk mengasihi mereka. Allah tetap membuka pintu dan memberi pengampunan.
Hari ini kita diingatkan bahwa Allah tetap maharahim dan siap mengampuni. Semoga kita pun siap mengampuni dosa dan kesalahan sesama.
Dua, Yesus sudah menjadi Manusia seperti kita, hidup di dalam keluarga dan terlibat dalam kehidupan masyarakat selama 30 tahun.
Demi pembelaan, dan “pertobatan orang berdosa” Dia pun mau dibaptis Yohanes.
Semua itu Dia jalani agar memahami sungguh-sungguh, suka dan derita, untung dan malang, umat manusia. Dia benar-benar memberi contoh solidaritas dan kepekaan sosial.
Semoga kita pun berani untuk mengalami berkah Tuhan, selagi kita masih hidup. Menunda-nunda sama dengan menyimpan beban. Amin.
Mgr Nico Adi MSC