MINGGU ADVEN III , MINGGU GAUDETE
17 Desember 2023
Bacaan I : Yes 61: 1-2a. 10-11
Bacaan II : 1Tes 5: 16-24
Bacaan Injil : Yoh 1: 6-8. 19-28
Bergembira dan bersorak-sorailah, sebab Mesias pasti datang
Gaudete, exultate… Hari ini adalah Minggu Adven III. Hiasan gereja tidak ungu, melainkan mengekspresikan keceriaan dan bukan kemurungan, kegembiraan dan bukan kesedihan, sukacita penuh pengharapan. Minggu ketiga ini seolah-olah menjadi jeda dalam perjalanan penantian. Namun bukan sekadar ‘break’ supaya lebih rileks. Teologi yang dibangun adalah merayakan kepastian bahwa Sang Juruselamat akan segera hadir. Inkarnasi terlaksana. Warna mawar, warna pink, menghiasi panti imam. Pada lingkaran korona dengan empat lilin, tiga warna ungu dan satu warna pink untuk dinyalakan di Minggu III Adven ini.
Apa yang dibawa oleh Mesias ketika datang? “Roh Tuhan ada padaku, sebab ia telah mengurapi aku. Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati…” Inilah warta keselamatan. Kegembiraan atas kedatangan Mesias itu adalah kegembiraan akan Allah yang berkarya menyelamatkan. Maka persiapan Natal bukanlah sekadar persiapan sebuah dekorasi yang megah, koor yang super merdu, dan aneka ungkapan perayaan yang ‘mengesan’ dalam ukuran duniawi material. Kita diajak untuk mengambil bagian dalam komitmen Mesias: Aku diutus untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara. Aksi natal yang dirancang bukanlah sekadar ‘aksi’/gaya-gaya, melainkan sungguh pewujudan iman penuh penghayatan kemanusiaan. Sudahkah kita dan komunitas kita menyiapkan sebuah aksi Natal?
Kerinduan akan Mesias telah menjadi demam ketika Yohanes dan Yesus tampil di dunia. Dialog antara Yohanes dengan beberapa imam dan orang Lewi menyatakan itu. Mereka sedang sangat menantikan Mesias. Dan Yohanes melakukan tindakan-tindakan besar yang mirip dengan Mesias. Maka orang-orang itu ingin meyakinkan apakah Yohanes memang mesias atau bukan. Dan dengan lurus hati Yohanes memberi kesaksian: Aku bukan mesias. “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia yang datang kemudian daripada Aku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak”. Dengan itu, Yohanes memperkenalkan Yesus Sang Mesias yang sesungguhnya. Mesias pasti datang, mari bergembira. Kegembiraan itu tidak berhenti pada pesta, melainkan tindakan mengambil bagian pada karya Allah yang menyelamatkan. Selamat beraksi Natal.
Romo F.X. Agus Suryana Gunadi, Pr