Paulus melalui Rom 1: 1-7 menyapa umatnya: “Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah. Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan para nabi-Nya dalam kitab-kitab suci.
Isinya tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.
Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya. Kamu juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi milik Kristus.
Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus.
Lukas dalam injilnya (Luk 11: 29-32) mewartakan: “Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini.
Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Salomo!
Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya, sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Yunus!”
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, Paulus tanpa ragu-ragu menyatakan bahwa kedatangan Yesus, anak Daud, yang telah diramalkan para nabi, tertulis dalam Kitab Suci. Yesus itu juga adalah Anak Allah yang berkuasa dan telah memberikan jabatan rasul kepadanya, agar dia menuntun bangsa-bangsa kepada Allah.
Hendaknya kita semua menyadari bahwa jabatan-jabatan apa pun atau pelayanan apa pun dimaksudkan untuk mengantar manusia kepada Allah dan hidup bahagia.
Dua, orang-orang Yahudi dan para imam menuntut tanda, tetapi mereka tidak mendapat.
Semoga manusia menyadari bahwa dirinya tidak pernah mungkin untuk memaksa Allah agar memberikan apa yang mereka minta. Allah amat mengetahui kebutuhan yang paling mereka perlukan. Amin.
Mgr Nico Adi MSC