Renungan Harian 11 Agustus 2023

Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu St Clara. Dia lahir di Asisi Italia tahun 1194. Meski dari keluarga kaya, dia tumbuh sebagai gadis yang sederhana.

Kekagumannya kepada Fransiskus Asisi membuat dia juga berani meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti panggilan Kristus dengan hidup miskin. Pada usia 18 tahun, dia masuk biara dengan mengenakan jubah kasar sebagai tanda kesungguhannya untuk mengikuti Kristus.

Bersama dengan adiknya (Agnes) dan rekan-rekannya, dia hidup di San Damiano. Mereka itulah cikal bakal tarekat suster-suster Klaris. St Clara meninggal tanggal 11 Agustus 1253.

Dalam Filp 3: 8-14 Paulus menyapa umatnya: “Saudara-saudara, segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.

Aku berharap berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.

Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya. Di sana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.

Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.

Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku. Aku berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Matius dalam injilnya (Mat 19: 27-29) mewartakan: “Pada waktu itu, Petrus berkata kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau. Apakah yang akan kami peroleh?”

Kata Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, St Clara berani ikut Kristus dengan melepaskan semuanya dan hidup dalam kaul kemiskinan, karena teladan Fransiskus Asisi.

Teladan/tindakan yang dilakukan seseorang, amat besar dan dahsyat pengaruhnya bagi kaum muda, daripada kata-kata. Maka, kita digugah untuk banyak berbuat baik daripada banyak bicara.

Dua, meski Yesus menegaskan siapa yang mengikuti Dia akan mendapat banyak saudara dan “imbalan” 100 kali lipat, semoga kita tidak berpikir-pikir tentang untung rugi ketika ikut Dia.

Alasan kita ikut Dia dan berkorban bagi sesama hanya satu, yaitu kerelaan dan kesiapsediaan untuk menghantar banyak orang kepada Krstus dan mendapat keselamatan. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *