Renungan Harian 29 April 2023

Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu St. Katarina dari Siena. Dia lahir di Siena Italia, sebagai orang yang tidak bersekolah dan tidak pandai menulis. Dia mengalami peristiwa ajaib bahwa ketika berumur 6 tahun dia melihat Yesus ada di atas Gereja St Dominikus dan memberkati dirinya.

Hal itu membuat dirinya berubah dan menjadi pendoa. Kemudian dia masuk biara St Dominikus pada usia 15 tahun. Pada masa itu, kehidupan gereja dan para imam memprihatinkan. Dia kemudian meminta Paus yang tinggal di Avignon Perancis untuk kembali ke Roma. Ia banyak menulis kehidupan rohaninya yang amat berguna untuk kehidupan umat beriman. St Katarina meninggal tahun 1380.

Yohanes dalam 1Yoh 1: 5-2:2 menyapa umatnya: “Saudara-saudara, apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup – itulah yang kami tuliskan kepada kamu.

Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.

Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.

Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna. Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.

Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

Matius dalam injilnya (Mat 11: 25-30) mewartakan pada waktu itu berkatalah Yesus: ”Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.

Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.

Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, rahmat Allah telah membuat gadis kecil Katarina berubah perilakunya dan menjadi pendoa. Dia menanggapi anugerah itu dengan mempersembahkan dirinya sebagai biarawati.

Hendaknya disadari bahwa dari keluarga yang baik akan muncul benih anugerah Allah kepada anak-anak mereka yang berguna bagi keselamatan dan kebaikan banyak orang.

Dua, Yesus menegaskan bahwa banyak anugerah Allah yang tersembunyi bagi orang bijak dan pandai, tetapi terbuka bagi orang-orang kecil (= rendah hati).

Kerendahan hati memang tidak bisa dibeli dengan uang, jabatan atau pun popularitas, tetapi bisa dimiliki dan dihidupi.

Caranya: menerima dan menghargai talenta yang diberikan Allah, mengembangkannya dengan tulus dan jujur, dan menghidupinya terus-menerus agar membawa damai dan kebaikan banyak orang. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *