
Hari ini adalah hari ke-3 dari Pekan Doa Sedunia. Semoga semua umat kristen bersatu, rukun dan damai untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan bersama.
Dalam Ibr 8: 6-13 penulis menyapa umatnya: “Saudara-saudara, Kristus telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi. Sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua.
Dia menegor mereka ketika Ia berkata: “Sesungguhnya, akan datang waktunya,” demikianlah firman Tuhan, “Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka, pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir.
Mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka,” demikian firman Tuhan. “Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, “Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka. Maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan, sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.
Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka.” Karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya.
Markus dalam injilnya (Mrk 3: 13-19) mewartakan: “Sekali peristiwa, naiklah Yesus ke atas bukit. Lalu Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan.
Dua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, perjanjian yang telah ditetapkan namun dilanggar oleh Israel, diperbaharui Allah. “Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka. Maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku”.
Kalau Allah membuka diri dan berinisiatif untuk membaharui perjanjian yang telah diadakan-Nya, kita pun sudah semestinya berani membaharui perjanjian atau kesepakatan yang ternyata merugikan diri sendiri dan orang lain, komunitas, dan lingkungan tempat kita bergaul.
Dua, Yesus menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan.
Penunjukan atau penetapan 12 orang sebagai murid-murid utama atau para rasul adalah hak atau kewenangan Allah sendiri. Keputusan itu murni berasal dari Allah.
Pada masa sekarang pun Allah melalui Paus memilih uskup sebagai pemimpin Gereja lokal. Hendaknya kita tetap hormat dan taat kepada keputusan itu, dan menerimanya dengan penuh iman.
Begitu pula para pemimpin negara-negara di dunia yang telah dipilih secara sah oleh rakyat mereka, juga patut kita terima dan kita hormati sebagai orang-orang yang dipilih Allah untuk memimpin negara dan bangsa mereka. Semoga mereka memimpin rakyat mereka menuju ke kehidupan yang adil, bermartabat, rukun dan damai serta sejahtera.
Kita percaya pula bahwa para pemimpin tarekat dan lembaga-lembaga baik di tingkat pusat maupun di daerah, juga dipilih Allah melalui para petinggi mereka atau perwakilan para anggotanya. Semoga melalui mereka, hadir dan terlaksana kasih Allah bagi umat manusia. Amin.
Mgr Nico Adi MSC