
HR PENAMPAKAN TUHAN
8 Januari 2023
Bacaan I : Yes 60: 1-6
Bacaan II : Ef 3: 2a. 5-6
Injil : Mat 2: 1-12
Keselamatan ditawarkan bagi semua orang dari segala bangsa
Saya terheran-heran ketika mendapati orang yang berbeda agama menghadiri doa bersama dan mengamini bersama. Saya malu bahwa saya sendiri terheran-heran dengan kebiasaan ini. Itu artinya saya sudah terasing dari tradisi nenek moyang yang tidak pernah mengajarkan perbedaan itu sebagai hal yang buruk. Di Wonogiri sendiri mudah didapati dalam setiap upacara pemberangkatan jenazah, umat Katolik melayat ketika sedang diadakan doa dengan cara agama lain dan ikut mendoakan dengan mengamini doa yang dipimpin seorang pemimpin agama lain. Sebagai seorang imam, saya menyaksikan betapa ketika mulai upacara pemberkatan jenazah, saudara-saudara yang bukan Katolik pun tidak membubarkan diri, melainkan semakin merapatkan dan merapikan duduk, siap berdoa. Ini terjadi sampai hari ini. Suatu keadaan yang menyejukkan, memberi ketentraman dan kedamaian.
Epifani atau Penampakan Tuhan. Hari ini Gereja seluruh dunia merayakannya. Apa yang mau direnungkan? Dalam konteks relasi Kristen, Yahudi, dan kafir, perayaan ini diharapkan menyatukan hati untuk menghidupi iman kepada Allah yang Esa, yang telah rela datang ke dunia untuk mewartakan kabar gembira, kabar keselamatan bagi semua manusia. Kedatangan orang-orang Majus dari timur (Mesopotamia dan Persia) yang sekarang menjadi negeri Irak dan Iran bagian utara, mau menyatakan bahwa keselamatan itu telah datang. Apa yang selama beratus-ratus tahun dirindukan oleh semua bangsa, kini telah nyata dalam kelahiran Sang Almasih. Sesungguhnya Gereja meyakini bahwa kehadiran Sang Almasih ini adalah sapaan bagi semua orang dari segala bangsa. Dan ‘pisowanan’ ketiga orang majus dari timur menerangkan tentang keterbukaan hati menyambut Allah yang Esa.
“Bangkitlah, menjadi teranglah sebab terangmu datang dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa, tetapi terang Tuhan terbit atasmu dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu dan raja-raja menyongsong cahaya yang terbit bagimu” (Yes 60:1-3). Zaman baru telah datang dengan kelahiran Sang Almasih, Juru Selamat dunia. Era Masehi itu kini telah datang, dan diperuntukkan bagi semua manusia dari segala bangsa. Kita yang percaya diajak untuk tidak letih mewartakan kabar gembira ini dan mengajak setiap pribadi mengalami Allah yang melawat.
Romo Agus Suryana Gunadi, Pr