Hari ini kita memperingati arwah semua orang beriman. Kita mendoakan mereka yang telah meninggal namun masih berada di Api Penyucian.
Kita percaya bahwa dengan bantuan doa-doa kita mereka mendapatkan kemurahan hati Allah dan pengampunan sehingga kelak berbahagia bersama para kudus di surga.
Dalam 2 Mak 12: 43-45 dikisahkan: “Setelah menguburkan tentara yang gugur, Yudas Makabe menyuruh orang untuk mengumpulkan uang di tengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban penghapus dosa.
Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, karena Yudas memikirkan kebangkitan. Jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh.
Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.
Yohanes dalam injilnya (Yoh 6: 37-40) mewartakan sabda Yesus: “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, kepercayaan dan keyakinan akan kebangkitan orang mati telah ada, sejak ribuan tahun sebelum Yesus lahir di dunia ini. Agar pantas menyambut hari istimewa itu, Yudas membuat upacara atau korban penghapus dosa.
Dalam Kristus segala sesuatu yang menyangkut kebangkitan telah dibaharui di dalam Diri-Nya dan dilaksanakan secara penuh melalui kebangkitan-Nya. Hendaknya kita percaya/mengimani kebangkitan Kristus ini yang menjamin keselamatan kita.
Dua, Yesus bersabda: “Inilah kehendak Bapa yang telah mengutus Aku, yaitu supaya semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Dan setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan Aku membangkitkan dia pada akhir zaman.”
Marilah kita bersyukur atas anugerah dan janji Allah itu. Dan hendaknya kita terus berusaha agar anugerah itu tetap menjadi milik kita dan semua orang yang rindu bersatu dengan Dia. Amin.
Mgr Nico Adi MSC