MINGGU BIASA XXVI
25 September 2022
Bacaan I : Am 6: 1a. 4-7
Bacaan II : 1 Tim 6: 11-16
Bacaan Injil : Luk 16: 19-31
Jalan kekudusan adalah berbagi
Sekarang ini tidaklah susah untuk menemukan orang yang pamer harta dan kesuksesan. Tinggal buka kanal youtube atau instagram, dan klik mana yang mau Anda lihat, dan lihatlah. Seorang yang memamerkan kekayaan dengan membeli barang-barang mewah untuk dirinya; perempuan yang menampakkan diri sedang mandi uang (sebagai ganti air dalam bak adalah uang ratusan ribu), cincin berlian yang dipakaikan pada hampir seluruh jari tangan, rumah gedong ribuan meter yang bernilai puluhan milyar. Dan sebagainya. Semua dipamerkan dengan sengaja kepada kita semua. Tanpa canggung dan tanpa ragu. Sebab mereka pun memperolehnya dengan (mungkin) halal. Apakah dengan itu mereka salah. Apakah kelakuan mereka berdosa?
Mari kita simak kutipan Injil hari ini. “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.” Gambaran sangat kontras antara orang kaya dan Lazarus yang miskin. Selanjutnya, keduanya mati. Dan keadaannya pun berbalik kontras. Si kaya menderita sengsara di alam maut, sedangkan Lazarus bahagia di pangkuan Bapa Abraham. Mengapa terjadi demikian? Sebab si kaya menikmati kekayaannya untuk dirinya sendiri, tanpa menghiraukan keadaan buruk dan sesama yang sengsara di sekitarnya.
Rupa-rupanya panggilan iman itu bukan sekadar menikmati kebahagiaan untuk dirinya sendiri, melainkan juga undangan untuk berbagi dengan mereka yang sangat membutuhkan. Tanpa itu, iman akan sia-sia.
Romo Agus Suryana Gunadi, Pr