Renungan Harian 20 Agustus 2022

Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu St. Bernardus – Abas dan Pujangga Gereja. Ia lahir di dekat Dijon – Perancis tahun 1090. Setelah kematian ibunya, hidupnya kacau, namun beberapa tahun kemudian dia bertobat dan membarui diri. Bersama dengan teman-temannya dia masuk biara Citeaux yang dipimpin Stefanus Harding.

Dia rajin membaca kitab suci dan giat menulis buku, di bawah bimbingan Stefanus itu. Karena kesalehan dan kepandaiannya, dia bersama rekan-rekannya diutus untuk mendirikan pertapaan di Clairvaux.

Di bawah kepemimpinannya biara tersebut maju pesat. Dia dikenal sebagai pewarta, pembawa damai dan penegak kebenaran iman. Tahun 1830, dia digelari Pujangga Gereja dan Bapak Gereja yang terakhir.

Dalam Sir 15: 1-6 dikisahkan: “Orang yang takut akan Tuhan, dan siapa yang melekat pada Taurat memperoleh kebijaksanaan. Seperti ibu, kebijaksanaan menjemput dia, dan bagaikan isteri yang masih perawan menyambutnya. Kebijaksanaan memberi dia makanan pengertian, dan memberi minum air kebijaksanaan.

Bersandar kepadanya orang tidaklah goncang, yang percaya padanya tidaklah dikecewakan. Kebijaksanaan meninggikan orang ke atas teman kawan, dan mulut orang dibuka olehnya di tengah-tengah jemaah. Orang mendapat kegembiraan dan puncak sukacita, dan kemasyhuran abadi diberikan kepadanya.

Yohanes dalam injilnya (Yoh 17: 20-26) mewartakan doa Yesus bagi para murid-Nya: “Bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepadaKu oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.

Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, Bernardus ketika masih muda, hidupnya kacau. Namun, dia mau berubah karena membarui dirinya setelah menemukan makna hidup dan mendapat bimbingan Stefanus.

Orang-orang muda butuh bimbingan dan pencerahan dari bapa atau ibu rohani, sehingga mereka mengalami kasih Allah yang bisa dirasakan secara nyata dan manusiawi. Semoga kita juga termasuk bapa/ibu rohani yang mereka temukan.

Dua, Yesus berdoa kepada Bapa-Nya bagi para murid-Nya: “Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku”.

Kita telah dan terus-menerus didoakan Yesus. Semoga buah-buahnya sungguh nyata yaitu kita tetap mengimani Dia, melakukan perintah-Nya (mengasihi Tuhan dan sesama dengan tulus dan sungguh-sungguh) agar di mana-mana ada damai, keadilan dan sukacita. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *