HARI RAYA PENTEKOSTA
05 Juni 2022
Bacaan I : Kis 2: 1-11
Bacaan II : Rom 8: 8-17
Bacaan Injil : Yoh 14: 15-16. 23b-26
Anugerah lengkap, penebusan Kristus dan hadirnya Roh Kudus
Jika kita mengamati teks-teks akhir dari keempat Injil, kita akan menemukan pergumulan para murid yang sedang kebingungan karena apa yang mereka harapkan dengan Sang Guru, ternyata tidak terwujud. Pada awalnya mereka sangat kecewa dengan kejadian penganiayaan dan wafat Yesus. Sebab ketika mereka bergabung menjadi murid Yesus, mereka melihat dan terkagum dengan kesaktian Yesus baik dalam Sabda maupun Mukjijat-Nya. Mereka masuk dalam kalangan elit seorang yang ampuh. Memang Yesus selalu mengajarkan dan mendidik mereka bukan hanya untuk mengagumi dan berharap akan kemuliaan duniawi, tetapi bahwa kemuliaan itu bernilai rohani dan dilalui dengan penderitaan. Namun nyatanya keinginan daging seringkali lebih kuat, agenda kemahsyuran duniawi tetap menjadi ‘goal’.
Ketika ternyata Yesus kalah, mereka bingung dan kalangkabut. Ada keinginan untuk segera pulang kampung, ada yang realistik kembali menjadi nelayan, ada yang tidak tahu harus seperti apa sementara itu mereka malu dan takut kepada orang-orang Yahudi. Di antara mereka, adalah Maria, ibu Yesus yang tentu lebih mengerti dan memahami peristiwa yang melanda Anaknya tersebut. Maka, sesungguhnya sosok Maria menjadi sentral di tengah para murid yang galau. Maria menemani mereka untuk tetap bersatu, berkumpul, sambil menantikan datangnya Roh Kudus.
Hari ini Hari Raya Pantekosta, limapuluh hari setelah paskah. Hari ke limapuluh setelah kebangkitan, terjadilah kehebohan besar yang menentukan perjalanan kemuridan dan Gereja selanjutnya. Para murid mengalami pencurahan Roh Kudus yang membuat mereka menjadi baru dalam memahami diri dan perutusan mereka. “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya” (Kis 1: 4). Kehadiran Roh Allah kini nyata mereka terima. Itu persis seperti ketika mereka masih terngiang akan Sabda Yesus, “… tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu”.
Rasakan Roh Allah yang melengkapi pengalaman kita akan Paskah. Allah mencintai, Allah tidak tega nasib kita penuh dosa, Allah mengirimkan Anak-Nya, yang wafat di salib untuk membayar lunas dosa. Dan kini Allah tetap menyertai kita dengan Roh-Nya. Maka, terus kobarkan api Roh Allah yang memimpin perutusan kita.
Romo Agus Gunadi, Pr