Walikota Semarang Hendrar Prihadi pun menyambut baik Pekan Laudato Si’ dengan turut hadir dalam Aksi Tuang Eco Enzym di Kali Semarang, depan Gereja Kebon Dalem, 26 Mei 2022. “Maka, kegiatan-kegiatan ini saya rasa perlu didukung dan menjadi sebuah gerakan, tidak hanya di depan Gereja Kebon Dalem, tapi mungkin setelah ini juga bisa di tempat-tempat lain di wilayah kota Semarang, yang Kali Semarang atau kali yang manapun yang ada di kota Semarang bisa dilakukan hal seperti itu,” katanya.
Dalam acara Seminar ‘Pengolahan Sampah dengan BSF’ setelah aksi tuang Eco Enzym, 26 Mei 2022, Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati menyampaikan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus menerus menyuarakan gerakan ‘Ayo Pilah Sampah dari Rumah, Ayo Pilah Sampah dari Sumber’.
Vivien pun mengapresiasi acara Pekan Laudato Si’ yang melibatkan komunitas agama. “Ini bagus sekali gagasannya, lewat komunitas, kemudian lewat rumah ibadah, organisasi keagamaan, itu cespleng banget kalau untuk orang Indonesia. Jadi, orang Indonesia itu kan masyarakatnya religius. Kalau yang ngomong romonya, susternya, pasti mandi, kalau orang Jawa bilang. Pasti manjur,” katanya. Hal yang sama pun, menurutnya, terjadi dalam komunitas agama lain.
Ketua UPP Advokasi dan Kemasyarakatan Keuskupan Agung Semarang Romo F.X. Endra Wijayanta, Pr mengatakan, Komisi KPKC mempunyai tugas penting, secara komprehensif melihat peta situasi kerawanan dan ancaman yang kemungkinan terjadi, mencari informasi sekaligus mencermati suatu peristiwa di batas wilayah tertentu bila ada suatu peristiwa (kasus), mengadvokasi sekaligus menyelesaikan suatu masalah dengan baik dan mengurangi ekses negatif dari suatu peristiwa tertentu.
Ia menegaskan, fungsi strategis KKPKC adalah menjadi koordinator bagi advokasi suatu peristiwa berkaitan dengan ketidakadilan dan kerusakan alam baik preventif maupun langkah-langkah strategis.
