Hari ini, saudara-saudari kita umat Islam merayakan Idul Fitri. Mereka mengucapkan syukur atas berkat dan kemurahan Tuhan yang telah melindungi mereka selama masa puasa, serta memberikan pengampunan. Dengan anugerah-anugerah itu, mereka hidup baru dengan semangat baru karena telah saling memaafkan.
Hari ini pula kita memperingati satu orang kudus, Santo Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja. Dia adalah Uskup Alexandria, pembela kebenaran tentang Tritunggal Mahakudus dan Sabda Allah yang menjelma.
Dia membina hidup rohaninya dengan sering berkomunikasi dengan para rahib di padang gurun. Ia menentang ajaran Arianisme yang menyangkal ke-Allah-an Kristus. Yesus Kristus adalah Anak Allah sehingga tidak setara dengan Allah.
Atanasius membela iman yang benar melalui tulisan-tulisannya. Dia meninggal pada tanggal 2 Mei 373.
Dalam 1Yoh 5: 1-5, Yohanes menyapa umatnya: “Anak-anakku yang terkasih, setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Allah yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari-Nya.
Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah dan melakukan perintah-perintah-Nya.
Inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?
Matius dalam injilnya (Mat 10: 22-25a) mewartakan sabda Yesus: “Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Apabila mereka menganiaya kamu di kota yang satu, larilah ke kota yang lain. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.
Seorang murid tidak lebih tinggi daripada gurunya, atau seorang hamba daripada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya.
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, Atanasius mempertahankan kebenaran iman melalui kata-kata, kesaksian hidup dan tulisan-tulisannya. Kata-kata, dan tulisan-tulisan akan “punya kekuatan untuk mempengaruhi/mengubah hidup orang lain” karena kesaksian hidup yg baik dari orang itu di hadapan Tuhan dan sesama. Apa yang dilakukan adalah buah dari iman, harapan dan kasih.
Dua, Yesus bersabda: “Apabila mereka menganiaya kamu di kota yang satu, larilah ke kota yang lain. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.”
Betapa ajaib dan mengagumkan rencana, karya dan jalan-jalan Allah dalam memelihara dan melindungi para utusan-Nya. Maka, ketika berada di jalan Allah dan bekerja dalam Nama Allah”, Dia akan beserta kita. Kalau pun harus menderita, mereka atau kita tetap ada dalam lindungan Tuhan. Allah tahu dan berserta mereka atau kita. Amin.
Mgr Nico Adi MSC