MINGGU PASKAH II PESTA KEHARIMAN ILAHI
24 April 2022
Bacaan I : Kis 5: 12-16
Bacaan II : Why 1: 9-11a. 12-13. 17-19
Bacaan Injil : Yoh 20: 19-31
Mewujudkan belaskasih Allah
Apa yang telah dilakukan oleh Gereja untuk menjadi berkat bagi masyarakat? Sejak awal kedatangan dan perintisannya, Gereja hadir untuk menjadi sahabat bagi segala lapisan masyarakat. Pada daerah yang pendidikannya kurang memadai, Gereja hadir dengan sekolah-sekolah yang penuh pengabdian. Di daerah yang masih tertinggal di bidang kesehatan, Gereja mendirikan klinik-klinik kesehatan. Melalui karya-karya yang konkret membantu masyarakat itulah Gereja menyatakan kehadiran Allah, bahwa Kerajaan Allah sedang datang.
Paus Fransiskus, terus-menerus memperkenalkan kepada dunia tentang Allah yang penuh kerahiman. Melalui berbagai dokumen yang dikeluarkannya, Bapa Suci menyatakan Allah yang penuh belaskasih dan mengajak setiap pribadi untuk mewujudkan itu dalam hidup mereka. Terus menerus Bapa suci mewartakan bahwa karya dan sabda, mukjizat, sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus menyatakan dengan sempurna belaskasih Allah kepada dunia. Dia adalah belaskasih Bapa yang bisa dilihat kasat mata. Tentang karya belaskasih Allah melalui segenap kaum beriman, bacaan pertama hari ini berkisah tentang itu. Para rasul yang telah diurapi Roh Kudus karena kebangkitan Tuhan, menjadi pribadi-pribadi yang memancarkan belaskasih kepada semua orang. Dan banyak orang berduyun-duyun supaya boleh ‘nempil’/mencicipi belaskasih itu. “Pada waktu itu para rasul mengadakan banyak tanda dan mukjizat di antara orang banyak” (Kis 5: 12). “Bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka”. (Kis 5: 15).
Apa yang dipesankan oleh Yesus kepada mereka yang ditampakinya setelah kebangkitan? “Damai sejahtera bagi kamu. Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikianlah juga sekarang aku mengutus kamu” (Yoh 20: 20-21. Damai sejahtera adalah sebuah idealisme tentang keharmonisan hidup. Itu menyangkut relasi kepada Allah, sesama, dan alam ciptaan. Damai sejahtera tercipta ketika setiap pribadi bertumbuh dalam kepedulian penuh belaskasih kepada sesama, sebagai ekspresi dari syukur atas Tuhan yang telah berbelaskasih kepadanya. Di hari pesta Kerahiman Ilahi ini, marilah kita pertajam lagi bidang dan subyek kepada siapa kita ingin mengembangkan watak belaskasih kita, sebagai wujud nyata belaskasih Allah kepada manusia.
Romo F.X. Agus Suryana Gunadi, Pr