Renungan Harian 20 Februari 2022

MINGGU BIASA VII

20 Februari 2022

 

Bacaan I        : 1Sam 26: 2. 7-9. 12-13. 22-23

Bacaan II       : 1Kor 15: 45-49

Bacaan Injil   : Luk 6: 27-38

 

Jangan lelah merengkuh perbedaan sebagai berkah

Betapa propaganda untuk membenci dan memusnahkan perbedaan itu sekarang makin menguat. Terlebih ketika itu menyangkut keyakinan iman dan perbedaan pandangan politis. Celakanya lagi, itu kerap dipertontonkan di televisi dan media sosial. Khotbah seorang pemuka agama yang menyatakan kebencian terhadap mereka yang berbeda pandangan, sudahlah lazim kita temukan. Ancaman dan teror yang diunggah di media sosial juga dengan mudah kita dapati. Perbedaan pandangan politis, mengantarkan pada upaya ‘pembulian’ dan pembunuhan karakter. Seolah-olah dalam dunia apapun, kebenaran pribadi harus terus diperjuangkan dengan menyingkirkan musuh atau rival yang akan bisa mengganggu paham yang diyakini. Syukurlah, di antara propaganda negatif tersebut, masih banyak yang melihat dengan jernih dunia, dan mencoba berjuang untuk menciptakan ruang kebersamaan dalam keberagaman.

Cerita tentang perseteruan antara Saul yang menjadi raja Israel, dan Daud seorang muda belia yang mendapatkan simpati dari segenap masyarakat tidak mencapai klimaks ketika mereka saling berperang. Memang Saul sangat iri pada perangai anak muda itu. Dia berpikir bahwa posisinya akan mudah tergeser jika Daud semakin menonjol di tengah perjuangan negeri. Maka Saul memutuskan untuk mencari Daud dan membunuhnya. Daud, seorang muda yang tahu bahwa sedang dicari untuk dimusnahkan, mengetahui rencana Saul, raja yang selayaknya dihormati. Ia bergulat dengan nurani melawan emosi dan ambisinya. Ketika dia berkesempatan membunuh Saul, dia tiba-tiba mengambil keputusan untuk tidak melakukannya. Dia berpikir bagaimanapun Saul adalah pilihan Allah. “… Sebab pada hari ini Tuhan menyerahkan tuanku ke dalam tanganku, tetapi aku tidak mau menjamah orang yang diurapi Tuhan.” Daud memandang Saul dalam kacamata iman, relasi dengan Tuhan.

Oleh Firman Allah hari ini, kita diajak untuk tidak menyerah dengan arus propaganda yang sedang gencar dilakukan oleh kelompok-kelompok anti perbedaan. Penghargaan atas perbedaan, pengampunan atas kesalahan dan bukan dendam, terus menerus menjadi pekerjaan ekstra bagi setiap pribadi beriman. “Dengarkanlah perkataan-Ku ini: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu. Mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu. Berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.” Itulah pesan tajam yang dinasihatkan oleh Tuhan Yesus kepada kita semua. Bahkan bukan saja menjauhkan benci, melainkan secara proaktif menciptakan persaudaraan penuh pengampunan. Dan ini, “Hendaklah kamu murah hati, sebagaimana Bapamu murah hati adanya”. Ayo mengajak setiap pribadi untuk keluar dari kenyamanan dan keamanan diri, merengkuh setiap perbedaan sebagai kekayaan anugerah Tuhan.

Romo FX Agus Suryana Gunadi, Pr

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *