Menakjubkan! Sambut Natal, Panti Asuhan Don Bosco Surabaya Membuat Pohon Natal dari Botol-botol Bekas

Suasana menjelang Natal di Panti Asuhan Don Bosco Surabaya. Semua hiasan terbuat dari barang bekas. Demikian kabar disampaikan Pamong unit Panti Asuhan Don Bosco Surabaya, Suster Anna PK melalui aplikasi perpesanan jelang Natal 2021 lalu. “Yesus datang menyelamatkan manusia. Kita bertindak menyelamatkan bumi dengan memanfaatkan sampah plastik,” sambungnya.

Suasana di Panti Don Bosco. Foto: Suster Anna, PK

Menurutnya, Natal tahun ini menjadi kabar gembira khususnya bagi anak-anak Panti Asuhan Don Bosco  yang sudah 2 tahun mereka tidak pulang, kini diperbolehkan untuk pulang. “Sesudah misa Natal, anak-anak kami perkenankan untuk mengunjungi sanak saudaranya, bagi yang punya saudara, yang masih ada famili. Sedangkan bagi mereka yang gak punya siapa-siapa tetap tinggal di Panti,” ungkapnya.

Suasana di Panti Don Bosco. Foto: Suster Anna, PK

Terkait dengan perayaan Natal di Panti Asuhan Don Bosco, Suster Anna mengatakan kalau setiap tahun panti tersebut membuat kreativitas Natal yang berbeda. “Natal kali seperti biasanya Don Bosco selalu ingin berkreasi ya. Tiap tahun kita bikin sesuatu yang beda, karena memang Natal itu kan tekanannya di suasana. Ada suasana beda. Nah, kali ini kita bikin pohon Natal dari botol-botol, tetapi botol-botol bekas itu dicat sedemikian rupa sehingga nanti ketika dipasang itu seperti lampu, padahal itu botol,” katanya.

Selama ini, Panti Asuhan Don Bosco terkenal dengan cara mengelola sampahnya secara bijak. Barang-barang bekas didaur ulang menjadi barang-barang berguna seperti pot tanaman, tas, dan benda-benda berguna lainnya. Sampah-sampah organik pun diolah menjadi kompos.

Pada Natal 2021, panti ingin memanfaatkan botol-botol bekas yang dicat sedemikian rupa menjadi seperti lampu.

Suasana di Panti Don Bosco. Foto: Suster Anna, PK

“Nah, ide itu sebetulnya kita datang dari pengertian bahwa Natal sebetulnya juga perayaan cahaya, perayaan terang, ya, Kristus datang ke dunia. Dan hati yang terang itu hati yang bagaimana? Hati yang terang itu hati yang terbuka. Pertama, sekarang ini zaman susah. Nah, hati yang terang, hati yang terbuka. Terbuka untuk apa? Terbuka juga untuk mengulurkan tangan ya, untuk berbagi sukacita,” katanya.

Suasana di Panti Don Bosco. Foto: Suster Anna, PK

Terkait dengan kepeduliannya pada Bumi, Panti Asuhan Don Bosco beberapa waktu lalu telah memasang panel listrik tenaga matahari dengan kapasitas 31.000 WP. “Satu-satunya panti asuhan di Indonesia yang memiliki museum dan seluruh listriknya menggunakan tenaga matahari,” katanya.

 

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *