Renungan Harian 12 Desember 2021

HARI MINGGU ADVEN III

12 Desember 2021

 

Bacaan I          : Zef 3: 14-18a

Bacaan II        :Flp 4: 4-7

Bacaan Injil     : Luk 3: 10-18

 

Cukupkanlah diri dan jangan serakah

Tentu saja pandemi yang telah berlangsung hampir dua tahun ini telah mengubah banyak hal. Kebiasaan kumpul, tradisi beribadah, cara komunikasi baru, pembelajaran daring, dan sebagainya. Di antaranya adalah kesadaran bahwa kesehatan itu kepentingan bersama. Saya memakai masker supaya in case OTG, orang tanpa gejala namun sesungguhnya membawa virus Covid 19, tidak menularkan itu kepada orang lain. Demikian sebaliknya. Ada banyak kesaksian bahwa solidaritas dan kesetiakawanan meningkat justru di masa susah karena pandemi. Seorang umat yang terkena covid memberi kesaksian betapa dia menjadi orang yang sangat diperhatikan oleh RT, Dasa Wisma, kelompok keagamaan, Puskesmas, teman-teman pribadi, dan seterusnya. Pandemi telah mengantarkan kita semua pada perubahan perilaku, menjadi semakin positif.

Kisah tentang Yohanes Pembaptis yang diceritakan dalam injil sangatlah menarik. Kehadirannya di tengah masyarakan membawa pertobatan. Dia menyadarkan semua orang bahwa waktunya sudah dekat; dan mengajak mereka untuk menerima pembaptisan demi pengampunan dosa. Karena kharismanya, banyak orang tergerak hati untuk mengikuti ajakan Yohanes. Diceritakan bahwa mereka antri untuk menerima pembaptisan, sambil bertanya, apa yang harus mereka lakukan sebagai wujud tobat. Dan Yohanes  mengajak, “Barang siapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat demikian juga.” Kepada pemungut cukai, ia menasihati, “Jangan merampas dan jangan memeras, dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.”

Sangatlah tidak mudah untuk ‘merasa cukup’. Ada ungkapan ‘enough is enough’, cukup adalah cukup. Selebihnya, itu adalah hak orang lain yang dititipkan pada kita. Yohanes mengajak setiap orang yang bertobat ‘mencukupkan diri dengan yang menjadi haknya’, dan tidak mencuri hak orang lain. Pesan ini sangatlah relevan untuk setiap pribadi di masa susah seperti ini. Banyak orang yang jauh lebih susah dari kita, lebih sulit menghadapi kehidupan. Dan hati kita terus diketuk untuk merelakan apa yang dahulu menjadi hak kita, kemudian memberikannya kepada mereka yang lebih membutuhkan. Apakah sudah kita lakukan? Tentu saja. Dan firman hari ini meneguhkan apa yang telah kita rintis dalam solidarita pandemi.

Romo Agus Suryana Gunadi, Pr

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *