Renungan Harian 12 November 2021

Hari ini kita memperingati satu orang martir Santo Yosafat. Beliau adalah seorang rahib yang lahir di Vilna pada tahun 1580. Selama hidupnya beliau berusaha agar hubungan antara Gereja Timur dan Barat tetap dipertahankan dan dipererat.

Biara-biara yang didirikannya menjadi tonggak kesatuan antara Gereja Barat dan Timur. Tahun 1618 beliau ditahbiskan sebagai uskup. Lawan-lawannya iri hati terhadap daya kerja dan keberhasilannya. Dalam perjalanan pastoralnya ke Vitebsk pada tahun 1623 beliau dibunuh.

Paulus dalam suratnya (Ef 4: 1-7.11-13) menyatakan: “Saudara-saudaraku, aku, sebagai orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasihati kamu supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.

Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.

Kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar.  Semuanya  untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.

Yohanes dalam injlnya (Yoh 17: 20-26) mewartakan doa Yesus: “Bapa yang Kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepadaKu oleh pemberitaan mereka.

Aku mau supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepadaKu, agar mereka memandang kemuliaanKu yang telah Engkau berikan kepadaKu, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.

Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan namaMu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepadaKu ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, selama hidupnya Santo Yosafat berusaha agar hubungan antara Gereja Timur dan Barat tetap dipertahankan dan dipererat.

Menjaga hubungan yang baik adalah suatu keutamaan, karena butuh pengorbanan, kesetiaan, kejujuran dan kerja keras tanpa batas waktu. Orang-orang yang demikian ini, ada di keluarga atau komunitas, di lingkungan paroki kita. Mari kita doakan agar mereka itu tahan uji, sehat dan hidup dalam damai sejahtera.

Dua, dalam doanya, Yesus mengungkapkan: “Bapa yg kudus, Aku telah memberitahukan namaMu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepadaKu ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”

Kalau Yesus telah memberitahukan Bapa-Nya kepada mereka dan kita, “supaya kasih Bapa ada di dalam kita”, mari kita sambut karunia itu dengan penuh semangat dan sukacita. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *