Renungan Harian 10 November 2025

Kita memperingati Hari Pahlawan. Kita bersyukur atas keberanian dan pengorbanan para pahlawan yang berperang melawan Tentara Sekutu di Surabaya dan menang.

Secara gerejani kita memperingati 1 orang kudus yaitu St. Leo Agung – paus dan Pujangga Gereja. Pada masa itu, muncul banyak bidaah (=ajaran-ajaran sesat) dan serangan bangsa Turki. Leo berhasil melarang mereka dan ajarannya, serta mengalahkan serangan musuh itu.

Dalam Sir 39: 6-11 dikisahkan: “Jika Tuhan yang besar menghendakinya, orang dipenuhi dengan roh pengertian. Maka ia sendiri mengucapkan kata-kata yang bijak, dan memuji Tuhan dengan sembahyangnya. Dengan lurus nasihat serta ilmunya disampaikannya, dan dipikirkannya rahasia-rahasia hatinya.

Ia memperlihatkan ajaran dari wejangannya dan membanggakan Taurat Perjanjian Tuhan. Pengertiannya akan dipuji banyak orang, dan tidak pernah akan lenyap. Kenang-kenangan akan dia tidak akan terhapus, melainkan namanya akan hidup turun temurun. Kebijaksanaannya akan diceritakan pelbagai bangsa, sedangkan jemaah mewartakan pujiannya. Jika lama hidupnya lebih dari seribu nama akan ditinggalkannya, dan jikalau wafat cukuplah juga baginya.

Matius dalam injilnya (Mat 16: 13-19) mewartakan: “Ketika itu, setelah tiba di daerah Kaisarea Filipi, Yesus bertanya kepada para murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.”

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.

Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”

Hikmah yang dapat kita petik:

Satu, orang-orang yang dipenuhi Roh Allah akan mengucapkan kata-kata bijak yang keluar dari dalam hatinya, karena Roh itu berdiam dan bekerja di dalamnya. Maka, apa yang disampaikannya disukai banyak orang. Hendaknya kita bersyukur dan bangga bahwa kita dan apa yang ada pada kita digunakan Allah untuk menyatakan kasih-Nya. Dan hendaknya kita pun berani mengakui dan menerima realita bahwa Allah bekerja juga pada dan melalui sesama kita.

Dua, ketika baru saja tiba di Kaisaria, Yesus bertanya kepada para murid-Nya tentang siapakah diri-Nya. Pertanyaan itu bisa merupakan pertanyaan spontan atau bisa juga untuk menjawab pertanyaan/keraguan orang banyak kepada-Nya. Dia tidak butuh tempat yang mewah atau waktu yang lega ketika mereka sedang santai ketika melontarkan pertanyaan itu. Di mana pun dan kapan pun, Yesus bisa tertanya dan memurnikan motivasi mereka. Hendaknya kita pun demikian, kapan saja dan di mana saja, kita siap untuk menjawab/melayani. Amin.

Mgr Nico Adi MSC

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *