
Dalam Why 14: 14-20 dikisahkan: “Aku, Yohanes, melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya. Lalu, keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: “Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak.”
Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah. Lalu seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah sabit tajam. Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah. Ia berkuasa atas api dan berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu: “Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak.”
Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.
Lukas dalam injilnya (Luk 21: 5-11) mewartakan: “Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: “Apa yang kamu lihat di situ — akan datang harinya ketika tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.”
Lalu para murid bertanya kepada Yesus: “Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab-Nya: “Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. Dan apabila kamu mendengar berita tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.”
Ia berkata kepada mereka: “Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, Dia yang duduk di takhta yang mulia itu (Anak Manusia) mempunyai kuasa untuk menyabit atau memotong pohon-pohon anggur di bumi. Buah-buahnya dikilang, sedangkan yang tidak berbuah dipotong dan dibuang.
Semoga kita yang dipelihara dan dirawat oleh Anak Manusia (Yesus) tergugah untuk berusaha keras agar menghasilkan buah: kebaikan, kedamaian, ketulusan sehingga layak menerima anugerah surgawi. Banyak saudara-saudari kita yang butuh bantuan agar mengalami kebaikan dan kedamaian itu. Kita diutus untuk berbagi atau membagikan apa yang kita miliki kepada sesama lebih-lebih kepada mereka yang lebih sering menderita.
Dua, bagi orang-orang yang hidupnya suci, jujur dan benar, kedatangan Yesus pada akhir zaman sungguh dirindukan dan membahagiakan. Sedangkan bagi orang jahat dan berdosa, kedatangan-Nya itu menakutkan dan merupakan beban berat karena mereka harus berbenah diri, menjauhkan diri dari dosa dan bertobat. Bagi kita orang beriman, semoga kedatangan Kristus itu membahagiakan meski di sana-sini ada badai fitnahan dan gempa bumi caci maki. Amin.
Mgr Nico Adi MSC