
Hari ini kita msmperingati 1 orang kudus, yaitu St. Yosafat.
Melalui Ef 4: 1-7.11-13 Paulus menyapa umatnya: “Aku, Paulus, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasihati kamu supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
Kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Dan Ialah yang memberikan baik para rasul maupun nabi-nabi, baik para pemberita Injil maupun para gembala dan para pengajar, untuk memperlengkapi para kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Yohanes dalam injilnya (Yoh 17: 20-26) mewartakan doa Yesus: “Ya Bapa, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, Allah atas dasar kerahiman dan kekayaan rahmat-Nya kepada umat manusia, menganugerahkan pelbagai karunia dan jabatan kepada setiap orang. Kepada masing-masing diberikan tanggung jawab yang berbeda, namun semuanya itu untuk pembangunan umat-Nya.
Maka kerukunan dan damai di antara umat Allah, amat ditekankan Paulus, dan bukan saling iri hati/adu domba.
Dua, Yesus mendoakan bukan hanya para murid-Nya agar mereka bersatu, tetapi juga orang-orang yang menjadi percaya kepada-Nya oleh pemberitaan para murid itu.
Mendoakan mereka yang menjadi percaya agar makin kudus dan berkenan kepada Tuhan dan sesama adalah lebih mulia daripada menyebarkan fitnah atau kebohongan. Tuhan menghendaki semua anak-Nya bersatu dan hidup rukun. Amin.
Mgr Nico Adi MSC