
Lautan umat lintas agama antusias menyambut kehadiran Uskup baru terpilih, Mgr. Maksimus Regus saat tiba di Labuan Bajo, Sabtu (12/10/2024) sore, setelah melalui perjalanan dari keuskupan Ruteng.
Suasana toleransi beragama dan keberagaman budaya itu tampak dalam tarian, pengalungan selendang, sapaan adat, ribuan pelajar dan umat Muslim yang berdiri membuat pagar betis sepanjang jalan, atraksi drum band dari MAN Labuan Bajo serta pengalungan dan sapaan adat oleh para tokoh agama dan tokoh adat di Kabupaten Manggarai Barat.
Ketua Pelaksana Tahbisan Uksup baru RD Risno Maden Pr ketika diwawancara oleh media Minggu (13/10/2024) menyampaikan, panitia sangat berterima kasih atas keterlibatan saudara dan saudari Muslimin dan Muslimat yang menyambut Bapak Uskup Maksi, seperti di Bambor yang dikoordinasi oleh Paroki Rekas dan Drumband MAN Labuan Bajo yang dikoordinasi oleh seksi acara panitia.
“Keterlibatan sahabat-sahabat Muslim ini menunjukkan sikap hati yang sangat welcome dengan kehadiran Uskup Pertama di Keuskupan Baru Labuan Bajo ini serta bukti betapa tingginya toloransi umat beragama di Labuan Bajo. Toleransi dan kerukuanan harus tetap dikedepan,” tegas Romo Risno.
Mgr. Maksimus Regus Pr beserta rombogan dihantar oleh iring-iringan drumb band dari MAN Labuan Bajo dari depan SMP Negeri 1 Labuan Bajo hingga ke pintu gerbang Katedral Labuan Bajo. Yang Mulia tiba sekitar pukul 17.30 dan tampak umat Labuan Bajo begitu bergembira menyaksikan penampilan iring-iringan drumb band dari siswa/-siswi MAN Labuan Bajo.
Keterlibatan MAN dalam acara penyambutan Uskup Labuan Bajo merupakan bentuk relevansi dari upaya untuk menanamkan nilai-nilai toleransi yang sering didengungkan di sekolah.
“Karena di sini juga kami diajarkan tentang pelbagai kegiatan toleransi beragama yang sudah diajarkan, sudah disosialisasikan di sekolah,” ujar seorang guru yang turut mendampingi siswa-siswi MAN Labuan Bajo.
Kedatangan Mgr. Maksi tidak hanya disambut oleh umat Katolik saja, tetapi juga oleh umat dari agama lain. Hal ini menjadi gambaran realitas pastoral yang akan dihadapi olehnya. “Ut Mundus Salvetur Per Ipsum” (Supaya Dunia diselamatkan oleh-Nya) adalah motto yang dipilih oleh Mgr. Maksi.
Setelah dihantar oleh iring-iringan drumb band MAN Labuan Bajo, Mgr. Maksi berserta rombongan selanjutnya diterima secara adat di pintu gerbang Katedral Labuan Bajo, lalu diarak ke Katedral untuk mengikuti ibadat penyambutan.