Hari ini kita memperingati 1 orang kudus: St. Bonaventura. Dia lahir tahun 1218 di Italia. Ketika masuk biara, dia diberi nama Bonaventura oleh Fransiskus Asisi. Dia belajar filsafat dan teologi di Paris.
Karena hasil studinya baik, dan hidupnya juga patut diteladan, dia dipilih menjadi minister jendral bagi Ordonya 9 kali berturut-turut. Tahun 1273 dia diangkat menjadi uskup Albano dan Kardinal. Tahun 1274 beliau meninggal ketika menghadiri Konsili di Lyon – Perancis.
Melalui Ef 3: 14-19 Paulus menyapa umatnya: “Saudara-saudara, aku sujud kepada Bapa, yang dari-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya. Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.
Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan semua orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Matius dalam injilnya (Mat 23: 8-12) mewartakan sabda Yesus: “Janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.
Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, sesuai dengan rencana-Nya, Allah memilih dan mengutus orang-orang-Nya (para utusan-Nya) untuk mengalami sendiri dan mewartakan betapa dalam dan tingginya kasih Allah kepada manusia.
St Bonaventura diutus untuk menyatakan semua itu kepada para anggota ordonya dan kepada umat-Nya ketika dia menjadi uskup Albano, dan kepada para peserta Konsili Lyon.
Semoga kita pun yakin dan percaya bahwa Tuhan tetap mengutus orang-orang-Nya di banyak bidang kehidupan. Dan ternyata salah satu utusan Tuhan itu adalah Saudara.
Dua, Tuhan Yesus menegaskan bahwa bukan gelar, popularitas, jabatan, pangkat, atau harta benda yang akan memberikan damai dan keselamatan kekal, tetapi Allah sendiri. Maka, janganlah menomorsatukan dan bersaing untuk mendapatkan semua itu. Yang ada di dunia ini adalah sarana, alat bantu pelayanan dan persembahan diri agar kita makin dekat dengan Allah dan sesama, dan bukan sebaliknya: saling bermusuhan dan mencelakakan. Amin.
Mgr Nico Adi MSC