Hari ini kita memperingati 1 orang kudus yaitu St. Aloysius Gonzaga. Dia yang lahir tahun 1568 adalah seorang biarawan Yesuit yang mengabdikan dirinya sebagai pelayan orang-orang yang terkena penyakit pes. Dia sendiri meninggal pada usia yang masih amat muda karena menderita penyakit itu pada tahun 1591.
Melalui 1Yoh 5: 1-5 Yohanes menyapa umatnya: “Saudara-saudara, setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari Allah. Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.
Inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?
Matius dalam injilnya (Mat 22: 34-40) mewartakan: “Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki itu, berkumpullah mereka dan seorang dari mereka, yaitu seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?”
Jawab Yesus: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada dua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, karena iman dan kasihnya, Aloysius rela mengabdikan dirinya untuk melayani para penderita penyakit pes yang pada waktu itu belum atau tidak ada obatnya.
Dia melihat dan mengalami bahwa dalam diri para penderita itu Yesus menghadirkan diri-Nya. Dengan melayani mereka, dia melayani Yesus sendiri.
Semoga kita juga mau dan siap untuk melayani orang-orang sakit di rumah sendiri atau sekitar kita dan di komunitas kita masing-masing.
Dua, Yesus dengan jelas dan tegas menyebut 2 perintah Allah yang utama. Seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi pun tergantung pada hukum ini.
Maka, kita tidak perlu mencari-cari hukum lain untuk membenarkan kesalahan atau kekurangan kita. Amin.
Mgr Nico Adi MSC