Hari ini adalah Hari Raya Waisak bagi saudara-saudara kita yang beragama Buddha. Pada hari istimewa itu umat Buddha merayakan kelahiran Sidharta Gautama, pencerahannya dan penghormatan kepada ajarannya.
Dalam Yak 5: 1-6, Yakobus menyapa umatnya: “Hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu! Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat! Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api.
Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir. Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu. Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan. Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu.
Markus dalam injilnya (Mrk 9: 41 -50) mewartakan sabda Yesus: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya.” “Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.
Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung daripada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan. Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, daripada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka.
Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu daripada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam. Karena setiap orang akan digarami dengan api. Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain.”
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, umat Buddha hari ini merayakan kelahiran Sidharta Gautama, pencerahannya dan memuji atau melakukan penghormatan kepada ajarannya.
Tokoh rohani itu akan tetap hidup dan berpengaruh, bila penganutnya menerima dan mengamalkan ajarannya.
Demikian pula, Yakobus menulis suratnya agar ajaran dan iman kepada Kristus tetap hidup, dan diwujudkan dalam kehidupan umat beriman.
Dalam iman kriatiani, Kristus memberikan jaminan keselamatan bagi para penganut-Nya yang menjalankan ajaran-Nya dengan kasih dan kesetiaan.
Dua, Yesus memberikan contoh yang sangat sederhana agar ajaran-Nya mudah dimengerti dan dilaksanakan. Contoh itu adalah tindakan memberikan secangkir air kepada sesama, dengan rela hati besar pahalanya.
Maka, lakukan tindakan kecil namun dengan kasih yang besar setiap hari. Amin.
Mgr Nico Adi MSC