Renungan Harian 29 Maret 2024

JUMAT AGUNG

29 Maret 2024

Bacaan I               : Yes 52: 13 – 53: 12

Bacaan II              : Ibr 4: 14-16. 5: 7-9

Bacaan Injil         : Yoh 18: 1 – 19: 42

Hari yang penuh syukur

Jumat Agung adalah hari suci, dinten adi. Kita merayakan puncak kasih Allah dalam ibadat wafat Yesus. Gereja sedang mengajak kita untuk masuk ke  bagian hati paling dalam dan suci dalam seluruh hari sepanjang tahun. Upacara liturgi dibuat sedemikian rupa, sehingga keheningan menjadi suasana dasar yang selayaknya tercipta. Hari ini tidak ada perayaan Ekaristi, bahkan tidak merayakan sakramen kecuali Sakramen Tobat dan Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Memasuki Upacara Sengsara dan Wafat Tuhan, altar sama sekali kosong, tanpa salib, tanpa lilin, tanpa kain altar. Ini mengantar kita pada konsentrasi menatap Tuhan Yesus dengan sikap sederhana dan hening. Perayaan dilaksanakan setelah tengah hari, saat di mana keletihan sedang menyelimuti, supaya pikiran dan hati kita tidak lari ke sana kemari, melainkan fokus pada Allah yang sedang meluapkan kasih-Nya pada kita semua.

Imam mengenakan busana liturgi merah, berarak ke altar dalam keheningan. Hormat altar pun dilakukan dengan tiarap, menggambarkan agungnya pengorbanan Tuhan dan betapa tidak layaknya kita untuk memperoleh penebusan-Nya. Doa pembukaan diucapkannya dengan tanpa didahului ajakan, bahkan homili pun sedapat mungkin singkat. Kita diajak untuk berdiam hati, tidak sibuk dengan aneka aktivitas perayaan dan kemeriahan upacara, melainkan memasuki relung hati terdalam, menjumpai Allah yang memesona karena kasih-Nya. Ya, karena kasih-Nya yang nyata tiada batas.

Apa yang mau dikatakan lagi tentang kasih Allah. Kita diajak membuka hati pada Tuhan yang menyapa begitu dekat, penuh cinta, dan ikhlas rela untuk menjadi korban pelunas dosa Anda dan saya. Ia tidak memberontak walaupun menderita aniaya, dan kita tetap mencambuk dan menyiksa-Nya. Dengarkan firman ini: “Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil! Ia akan ditinggikan dan disanjung, dan dimuliakan! Seperti banyak orang tertegun melihat Dia – rupanya begitu buruk, tidak seperti manusia lagi, dan tampaknya tidak seperti anak manusia lagi – demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa, dan raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat Dia!” (Yes 52: 13-15). Dia kalah, dengan wafat di salib secara hina. Namun benar, semua makhluk tertegun memandangnya. Dan kita mengarahkan hati penuh syukur atas pengorbanan-Nya.

Romo F.X. Agus Suryana Gunadi, Pr

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *