Hari ini kita memperingati 1 orang kudus, Santo Fransiskus de Sales. Dia lahir di Sales – Savoya tahun 1567 dan setelah studi seminari tinggi, dia ditahbiskan sebagai imam tahun 1594. Karena pengajaran dan khotbah-khotbahnya yang luar biasa dan mendalam, dia diangkat sebagai uskup Jenewa. Dia menekankan kesempurnaan hidup dalam khotbah-khotbahnya. Dia wafat di Lyon – Perancis tahun 1622.
Melalui Ef 3: 8 -12 Paulus menyapa umatnya: “Saudara-saudara, kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu.
Aku diutus juga untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu, supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada para pemerintah dan para penguasa di sorga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.
Yohanes dalam injilnya (Yoh 15: 9-17) mewartakan sabda Yesus: “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk para sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”
Hikmah yang dapat kita petik:
Satu, Paulus sungguh-sungguh mengakui bahwa apa yang dia miliki dan yang dilakukan berasal dari Allah, karena dia adalah makhluk yang paling hina. Semua itu diberikan kepadanya supaya dia menjadi utusan Allah dan menyalurkan kasih karunia kepada banyak orang.
Dia memberikan teladan kepada kita bahwa apa yang ada pada kita adalah titipan. Pada suatu hari Allah akan meminta pertanggungjawaban atas apa yang telah diberikan kepada masing-masing.
Dua, Yesus berjanji bahwa apa yang kita minta kepada Allah melalui Dia, akan dikabulkan.
Hendaknya kita pun demikian, apa yang kita janjikan segera dilaksanakan. Janganlah suka menunda-nunda dan mencari dalih untuk membenarkan diri. Amin.
Mgr Nico Adi MSC