HARI MINGGU BIASA III
21 Januari 2024
Bacaan I : Yun 3: 1-5.10
Bacaan II :1 Kor 7: 29-31
Bacaan Injil : Mrk 1: 14-20
Inti evangelisasi adalah ajakan bertobat!
Evangelisasi, artinya pewartaan kabar gembira, pengabaran kabar baik, penginjilan. Memang ini istilah teknis eklesial. Tetapi sesungguhnya, inti evangelisasi adalah pertobatan, mengajak orang untuk memiliki hidup baru dengan memperjuangkan nilai-nilai baru sebagaimana diperkenalkan oleh Tuhan melalui Injil-Nya. Dengan kata lain misi Gereja adalah mengajak orang untuk bertobat. Untuk mereka yang belum percaya, Gereja mengajak setiap insan untuk percaya dan mengimani Tuhan. Dan untuk mereka yang telah mengimani, Gereja mengajak untuk selalu membarui pertobatan. Di samping melalui Sakramen Tobat, dalam setiap bentuk ibadahnya, Gereja Katolik selalu menyertakan saat hening untuk meneliti batin, menyesali dosa dan pelanggaran, dan membangun niat baru.
Sejak dahulu kala, mulai dengan panggilan Abraham, seruan tentang pertobatan selalu digemakan oleh tokoh-tokoh iman: para raja, hakim-hakim, dan para nabi. Nabi Yunus diutus Allah untuk menyerukan pertobatan kepada penduduk kota Niniwe. Ia menyerukan supaya penduduk kota bertobat dalam 40 hari ke depan. Kalau tidak, Allah akan menghancurkan kota. Dan penduduk Niniwe menaati seruan itu dengan menunjukkan sikap pertobatan. “Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka dan Ia pun tidak jadi melakukannya” (Yun 3: 10).
Seorang yang ingin hidup suci dan berkenan kepada Allah akan membarui hidup sehari-hari melalui doa tobat, dan usaha untuk mewujudkannya dalam langkah laku yang konkret. Itu melahirkan pertobatan pola pikir, dan pola hidup. Dan itulah metanoia. Metanoia adalah perubahan (pembaruan) hidup yang tidak sekadar bagian per bagian, dosa demi dosa, melainkan sebuah gerakan ‘putar balik’ pola pikir. Dalam arti tertentu, metanoia adalah pertobatan total dan menyeluruh. Metanoia, itulah yang bisa disaksikan dalam panggilan kedua belas murid. Mereka mendengar seruan pertobatan karena Kerajaan Allah sudah dekat. Mereka melihat sosok yang memanggil yaitu Yesus. Mereka percaya. Selanjutnya, apa yang mereka lakukan adalah meninggalkan hidup lama, dan pergi mengikut Yesus. Kemudian, sebagaimana mereka mendapatkan pewartaan Firman yang mempertobatkan, mereka pun meneruskan pewartaan itu. “Sesudah Yohanes ditangkap datanglah murid Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah katanya: “Waktunya sudah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil” (Mrk 1: 15).
Metanoia adalah panggilan beriman. Sebab melalui Sakramen Baptis kita telah mengamini kehadiran Kristus dan karya-karya penebusannya yang juga dititipkan kepada kita untuk kita wartakan. Maka ayo terus bertobat dan mewartakan pertobatan. Amin.
Romo F.X. Agus Suryana Gunadi, Pr