Jelang Pemilu, Para Tokoh Agama dan Kepercayaan Menyampaikan Seruan Indonesia Damai

Para tokoh agama dan kepercayaan yang tergabung dalam Forum Peduli Indonesia Damai menyampaikan “Seruan Indonesia Damai” di Katedral Jakarta, 6 Desember 2023. Mereka mewakili majelis-majelis agama dan kepercayaan. Di antaranya adalah K.H. Marsudi Syuhud (PBNU), Bapak Ignatius Kardinal Suharyo (Katolik), Pendeta Gomar Gultom (PGI), Xs. Budi S. Tanuwibowo (Matakin), Prof. Dr. Philips K. Widjaja (Permabudhi), Mayjen TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya (PHDI Pusat), M. Izzul Muslimin (PP Muhammadiyah), dan Sri Eko Sriyanto Galgendu (Pimpinan Spiritual Nusantara).

Dalam kesempatan itu, K.H. Marsudi Syuhud menyampaikan, acara tersebut diadakan karena “kita sendiri menginginkan bangsa Indonesia ini yang sudah mempunyai negara dengan segala aturannya ini hidup dengan damai, hidup senang, hidup yang ramah, co existing bersama antar individu-individu, antar bangsa di Indonesia.”  “Ada gawe apapun,  ada acara apapun yang besar, ada persaingan yang besar apapun (Pemilu, Red.), harapan kita dari seluruh masyarakat agama melalui tokoh-tokoh agama masing-masing menyerukan, membuat seruan agar bangsa Indonesia ini tetap aman, nyaman, enak, kepenak, bisa senyum terus, jangan ada perasaan ketakutan dan jangan ada punya perasaan sesuatu yang kurang enak di hati masing-masing,” ungkapnya.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan “Seruan Indonesia Damai” oleh para tokoh agama dan kepercayaan secara bergantian. Berikut ini adalah isi seruan tersebut.

Didasari rasa keprihatinan yang sangat mendalam terhadap kondisi kehidupan kebangsaan kita, merujuk pada fenomena politik nasional yang berpeluang dan berpotensi destruktif serta demi dan untuk masa depan Indonesia dan demokrasi Indonesia, dengan ini Forum Peduli Indonesia Damai menyerukan kepada seluruh warga bangsa dan seluruh pemangku kepentingan bangsa untuk turut serta:

Satu, menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia serta mengedepankan dan mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi, kelompok, golongan dan atau kepentingan partai politik.

Dua, meneguhkan kembali konsensus kebangsaan Indonesia berbasis Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam seluruh aspek kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan.

Tiga, mendesak terselenggaranya pemilihan umum tepat waktu, aman, damai, jujur, adil, bebas, rahasia, transparan dan bermartabat serta mendesak terwujudnya netralitas penyelenggara Pemilu, netralitas aparatur Negara, netralitas

aparatur Pemerintah dan netralitas aparatur desa/kelurahan dalam melaksanakan pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan legislatif.

Empat, menjaga dan mewujudkan stabilitas sosial, stabilitas politik dan stabilitas keamanan nasional serta menghentikan, mencegah dan menghindari berbagai upaya adu domba, penyebaran berita bohong yang berpotensi memecah belah bangsa dan menghentikan aktivitas dan skenario konflik sosial dan konflik politik yang bisa mengarah pada situasi destruktif dan chaos.

Lima, membangun kesiapsiagaan nasional untuk mewaspadai berbagai kemungkinan turbulensi politik dan berbagai ancaman, tantangan, gangguan dan hambatan keamanan yang berbahaya dan merugikan kepentingan nasional.

Enam, mendesak pemulihan rasa keadilan untuk rakyat, membersihkan institusi penegak hukum dari unsur KKN yaitu korupsi, kolusi dan nepotisme, serta melakukan pengawalan berbagai upaya penegakan hukum sesuai dengan amanah perundang-undangan dan hati nurani rakyat.

Tujuh, mendorong terwujudnya rekonsiliasi nasional dan keakraban di antara para pemimpin bangsa, pemimpin agama dan para pemimpin politik untuk  menyelamatkan kehidupan bangsa, kehidupan demokrasi yang beretika dan lebih serius mengupayakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Delapan, menyerukan kepada semua warga bangsa untuk menggelorakan doa dan menggerakkan kekuatan spiritual demi dan untuk keselamatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sembilan, mengajak seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat tradisi di seluruh Indonesia untuk merapatkan barisan, memperkokoh serta meneguhkan solidaritas sosial dan solidaritas kebangsaan sebagai gerakan Indonesia damai di semua tingkatan secara terpadu dan berkelanjutan.

Demikian ajakan, himbauan dan penegasan kami. Semua tujuan baik bersama ini mudah-mudahan dapat terwujud dengan baik.

Terima kasih.

 

Bagikan:

Recommended For You

About the Author: redinspirasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *